IHSG Dekati All Time High, Mengapa Saham Big Caps Kian Perkasa?

Bisnis.com,15 Sep 2022, 10:29 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan dengan mendekati posisi all time high pada perdagangan hari ini, Kamis (15/9/2022). Mengapa saham big caps semakin perkasa?

Pada pukul 10.10 WIB IHSG menyentuh posisi tertinggi 7.351 sedikit lagi menyentuh posisi all time high di 7.354.

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar mengatakan, secara teknikal peluang rebound IHSG masih terbuka, selama indeks berada di 10–20 day Moving Average (MA) dan candle hammer.

Dia mengatakan IHSG berada di tren bullish, selama di atas 7.148. IHSG closing di atas 5 day MA (7.265) dengan indikator MACD bullish, stochastic overbought, dan masih dalam pola bullish channel, candle hammer.

“Selama di atas support 7.148, IHSG masih berpeluang bullish, target 7.070 (DONE), 7.130 (DONE)- 7.175 (DONE) - 7.218 (DONE)/7.258/7.312 (DONE/ 7.355/7.398. Dominan power buy. Range breakout berada di 7.148–7.355,” ujar Andri dalam risetnya, Kamis (15/9/2022).

Dia memperkirakan level resistance indeks pada perdagangan hari ini berada di 7.304/7.355/7.398/7.423. Sementara itu, level support berada di 7.265/7.221/7.198/7.148, dengan perkiraan pergerakan di rentang 7.230—7.300.

Secara fundamental, Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra menambahkan indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,10 persen pada perdagangan Rabu (14/9/2022) waktu Amerika Serikat. S&P 500 juga terpantau naik 0,34 persen, begitu pula indeks Nasdaq yang menguat lebih tinggi sebesar 0,74 persen.

“Kenaikan moderat ini terjadi setelah aksi jual besar-besaran pada Selasa lalu setelah Amerika Serikat melaporkan inflasi di atas ekspektasi. Saham Moderna naik di atas 6 persen dan Tesla menguat 3,6 persen,” kata Maxi.

Kemudian, bursa regional Asia Pasifik mencatat pelemahan mengikuti pergerakan bursa AS pada malam sebelumnya. Penurunan tajam dicatat oleh Nikkei dan Hang Seng masing-masing 2,78 persen dan 2,48 persen.

BNI Sekuritas mengatakan investor dapat mencermati saham BMRI dengan rekomendasi BUY di rentang 9.200–9.300 dan target 9.500/9.650, serta stop loss di bawah 8.975. Selanjutnya terdapat saham ANTM dengan rating BUY di atas 2.100, target 2.150/2.220 dan stop loss di bawah 1.995.

Kemudian saham HRUM dengan strategi investasi SPECULATIVE BUY target 2.050/2.110 dan stop loss di bawah 1.900. Terakhir, BNI Sekuritas merekomendasikan saham TLKM dengan rating BUY ON SUPPORT target 4.520/4.540 dan stop loss di bawah 4.300.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini