Bisnis.com, JAKARTA – Survei yang dilakukan Bank Indonesia (BI) menunjukkan penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Agustus 2022 terindikasi tumbuh lebih tinggi dari bulan sebelumnya, yakni dari saldo bersih tertimbang (SBT) 54,6 persen pada Juli 2022 menjadi 57,6 persen pada Agustus 2022.
Bank sentral menjelaskan pertumbuhan ini sejalan dengan indikasi meningkatnya permintaan pembiayaan dari korporasi ke perbankan dalam negeri.
Berdasarkan survei BI, faktor utama yang mempengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru tersebut di antaranya permintaan pembiayaan dari nasabah serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan.
“Untuk keseluruhan periode triwulan III/2022, penawaran penyaluran kredit baru juga diprakirakan tumbuh positif meski sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya,” jelas Survei Permintaan Penawaran Pembiayaan Kebutuhan BI, Jumat (16/9/2022).
Senada, permintaan pembiayaan baru korporasi juga terindikasi tumbuh positif, yang tercermin dari SBT sebesar 17,9 persen. Pembiayaan tersebut terutama dipenuhi dari dana sendiri yang masih menjadi mayoritas sumber pembiayaan, diikuti oleh pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik.
Sementara itu, pembiayaan yang bersumber dari pinjaman ke perbankan dalam negeri terindikasi meningkat. Kemudian di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi relatif stabil. BI memaparkan bahwa mayoritas rumah tangga memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa kredit multi guna.
Lalu, sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi responden untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan adalah antara lain koperasi dan leasing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel