Alat Berat United Tractors (UNTR) Laris Manis, Sebagian Dikontribusi Oleh Sektor Konstruksi

Bisnis.com,19 Sep 2022, 15:19 WIB
Penulis: Rahmad Fauzan
Jajaran produk alat berat komatsu yang dipasarkan United Tractors Tbk. (UNTR)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA- Penjualan alat berat PT United Tractors Tbk. (UNTR) tercatat laris manis dengan mengalami pertumbuhan signifikan selama periode Januari - Juli 2022. Sebagian pertumbuhan dikontribusi oleh pembelian alat berat dari sektor konstruksi.

Mengutip update data operasional United Tractors yang diperoleh Bisnis pada Senin (19/9/2022), perusahaan mencatatkan pertumbuhan lebih dari 34 persen untuk penjualan selama periode Januari - Juli 2022.

Pada periode Januari - Juli 2022, emiten alat berat berkode saham UNTR tersebut mencatatkan penjualan sebanyak 667 unit untuk sektor konstruksi, naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dengan penjualan sebanyak 438 unit.

"Memang, pengaruh signifikan pertumbuhan dari sektor tambang. Namun, pertumbuhan yang tak kalah signifikan juga terjadi di sektor konstruksi," ujar Sekretaris Korporasi UNTR Sara Loebis kepada Bisnis, Senin (19/9/2022).

Sepanjang Januari-Juli 2022, porsi alat berat yang dijual untuk sektor konstruksi sekitar 19 persen dari total penjualan. Artinya, perusahaan menjual 667 unit dari sebanyak 3.399 unit alat berat yang terjual pada periode tersebut.

Secara keseluruhan, penjualan alat berat UNTR pada periode Januari - Juli 2022 naik sekitar 54 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Sekadar informasi, Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI) tahun lalu mencatat alat berat yang terjual untuk sektor konstruksi pada periode Januari - Juli 2021 mayoritas merupakan model Vibro.

Vibro merupakan alat berat yang digunakan untuk pekerjaan yang berkaitan dengan pemadatan tanah. Alat berat ini banyak digunakan untuk menggilas serta memadatkan hasil timbunan.

Perhimpunan juga mencatat kebutuhan pasar Tanah Air terhadap alat berat mengalami peningkatan tahun ini. Menurut catatan PAABI, kebutuhan pasar naik dari 14.500 unit menjadi 20.000 unit tahun ini.

Ketua Umum Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI) Etot Listyono mengatakan kapasitas produksi dalam negeri sebanyak 10.000 unit, sedangkan 10.000 unit lainnya akan diimpor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Kahfi
Terkini