The Fed Kerek Suku Bunga Acuan, Proyeksi Akhir Tahun Naik Jadi 4,4 Persen

Bisnis.com,22 Sep 2022, 02:45 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Gubernur Federal Reserve Jerome Powell./federalreserve.gov

Bisnis.com, JAKARTA – Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin. Selain itu, proyeksi suku bunga hingga akhir tahun juga naik menjadi 4,4 persen.

Dilansir Bloomberg pada Kamis (22/9/2022), rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung 20-21 September 2022 memutuskan kenaikan kisaran suku bunga acuan Fed Fund Rate 75 basis poin menjadi 3 – 3,25 persen.

Dalam paparannya setelah keputusan suku bunga, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral akan terus mencari bukti kuat bahwa inflasi bergerak turun ke arah target 2 persen.

“Kami mengantisipasi bahwa peningkatan kisaran target suku bunga acuan akan sesuai. Laju peningkatan tersebut akan terus bergantung pada data dan perkembangan outlook ekonomi,” ungkap Powell.

Namun, Powell mengatakan laju kenaikan suku bunga acuan mungkin saja diperlambat pada waktu mendatang. Hal ini guna memberikan The Fed kesempatan untuk menilai dampak kenaikan terhadap ekonomi AS.

Ia melanjutkan, The Fed akan akan terus membuat keputusan dengan bertemu dan mengomunikasikan pemikiran sejelas mungkin.

“Memulihkan stabilitas harga akan memerlukan sikap untuk mempertahankan kebijakan yang ketat untuk beberapa waktu mendatang,” ujarnya.

Sementara itu, median prospek kenaikan suku bunga oleh pejabat The Fed, atau yang disebut dot plot, memperkirakan suku bunga acuan naik menjadi 4,4 persen pada akhir tahun, naik dari proyeksi pada Juni sebesar 3,4 persen.

Adapun proyeksi suku bunga untuk akhir tahun 2023 tetap pada 4,6 persen. Dot plot pada akhir tahun 2024 naik menjadi 3,9 persen dari 3,4 persen, sedangkan prospek suku bunga acuan jangka panjang tetap pada 2,5 persen.

“Proyeksi median naik menjadi 4,6 persen pada akhir tahun depan dan turun menjadi 2,9 persen pada akhir 2025, masih di atas estimasi median nilai jangka panjangnya. Proyeksi ini tidak mewakili keputusan atau rencana FOMC dan tidak ada yang bagaimana kondisi ekonomi satu tahun atau lebih dari sekarang,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini