IHSG Ditutup Anjlok, Saham BBRI, BUMI, PGAS Jadi Penekan

Bisnis.com,23 Sep 2022, 15:15 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (24/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah menutup perdagangan akhir pekan ini Jumat (23/9/2022), setelah kenaikan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia kemarin.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup pada posisi 7.178,58 melorot 0,56 persen atau 40,32 poin dibandingkan dengan perdagangan pada Kamis (22/9/2022) kemarin.

IHSG bergerak di zona merah sepanjang perdagangan hari ini dengan rentang pergerakan pada 7.172-7.219.

Adapun, sebanyak 268 saham menguat, 248 saham melemah, dan 182 saham stagnan. Kapitalisasi pasar IHSG juga sedikit turun menjadi Rp9.455,39 triliun.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi yang paling banyak diperdagangkan secara nilai karena mencapai Rp626,3 miliar. Sayangnya, aksi jual mendominasi sehingga sahamnya melorot 1,75 persen atau 80 poin ke harga 4.480.

Selain itu, saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) juga turut menghiasi jajaran saham paling ramai diperdagangkan dengan total nilai Rp576,4 miliar. Kembali, sahamnya masih dihantam kiri investor sehingga terjerembab 6,37 persen ke level 147.

Saham-saham yang diperdagangkan dengan valuasi tertinggi lain juga berakhir merah, seperti BBCA yang diperdagangkan Rp508,9 miliar malah turun 1,18 persen, kemudian PGAS juga turun 3 persen dengan nilai perdagangan Rp447,2 miliar.

Adapun, jajaran top losers dipimpin oleh AMMS dengan anjlok 9,82 persen ke harga 147 dan disusul BUMI. Selain itu, ada saham COAL, CARS, DEWI yang masing-masing terjerembab 6,25 persen, 6,19 persen, dan 5,83 persen.

Saham top gainers dipimpin SRAJ yang naik 35 persen ke harga 135. Disusul WMPP, WINS, KJEN, PNIN, dan LEAD yang masing-masing naik 17,14 persen, 15,83 persen, 14,29 persen, 9,93 persen, dan 8,7 persen.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam riset hariannya menyampaikan IHSG terimbas pergerakan Wall Street. Indeks Dow Jones kembali terjungkal pada penutupan perdagangan Kamis sebesar 0,35 persen akibat kekhawatiran investor bahwa AS akan masuk ke dalam jurang resesi akibat agresivitas The Fed menaikkan suku bunga.

“The Fed diperkirakan akan kembali menaikkan Fed Funds Rate (FFR) sekitar 125 bps atau setara 1,25 persen di dua pertemuan The Fed hingga akhir tahun 2022 dan berlanjut menaikkan FFR hingga 4,6 persen pada 2023,” kata Edwin, Jumat (23/9/2022).

Kejatuhan Indeks Dow Jones diikuti dengan sentimen turunnya harga beberapa komoditas seperti batu bara yang turun tajam 6,10 persen, emas melemah 0,17 persen, nikel turun 1,81 persen. Selain itu yield obligasi AS tenor 10 tahun kembali naik dan berada di level 3, 71 persen.

Edwin menambahkan sentimen negatif juga dari dalam negeri. Rupiah melanjutkan pelemahan di level Rp15.020 walaupun Bank Indonesia secara tidak terduga menaikkan 7DRR sebesar 50 bps. Berbagai data tersebut menjadi sentimen negatif bagi perdagangan IHSG Jumat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini