Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI siap mengambil peluang wholesale banking hingga kredit usaha rakyat untuk tenaga kerja Indonesia di Dubai, Unit Emirat Arab (UEA) seiring pembukaan cabang di negara Petro Dollar itu.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan kehadiran BSI di Dubai merupakah hal yang baik, mengingat nilai perdagangan antara UEA dengan Indonesia mencapai sekitar US$4 miliar pada 2021, naik 37,88 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar US$2,9 miliar.
Sejauh ini, menurutnya, aktivitas transaksi ekspor-impor yang dilakukan dunia usaha Tanah Air (wholesale banking) cenderung menggunakan bank-bank asing. Kehadiran BSI di timur tengah diharapkan dapat membantu Indonesia mengambil peran yang lebih besar di pasar UEA.
“Kehadiran BSI di sana nanti bisa memenuhi dan mengisi kekosongan itu, kami juga bisa masuk ke pembiayaan sindikasi internasional dan membantu remittance para pekerja Indonesia yang ada di negara teluk,” kata Hery dalam Islamic Finance Summit 2022, Kamis (22/9/2022).
Hery mengatakan saat ini perseroan telah memberikan kredit usaha rakyat (KUR) kepada perawat yang berada di Abu Dhabi. Rencananya ke depan, BSI akan membantu korporasi dari Indonesia yang ingin mendapatkan atau menjual sukuk global untuk mendapatkan dana dari pasar timur tengah.
“Proses tersebut nantinya bisa dibantu oleh BSI,” kata Hery.
Sebelumnya, Hery mengatakan UEA, khususnya Dubai adalah pusat ekonomi Islam dan investor keuangan syariah dunia. Hadirnya BSI di Dubai pun akan menjadi penghubung perbankan dan keuangan Indonesia dengan pusat-pusat keuangan syariah dunia.
“Oleh karena itu, kami akan semakin fokus di Dubai, terlebih belum lama ini Presiden Joko Widodo mempererat hubungan Indonesia dengan pemerintah UEA,” ujar Hery.
Dubai dipilih menjadi pintu gerbang karena memiliki basis investor di Timur Tengah yang tinggi. Pun pemerintah Indonesia menerbitkan semua Global Sovereign Sukuk di Nasdaq Dubai.
Lebih lanjut, keberadaan BSI di Dubai juga memperluas kerja sama dengan beberapa perusahaan yang memiliki reputasi besar di sana. Sementara itu, Hery menuturkan dalam jangka pendek maupun menengah, BSI belum memiliki rencana ekspansi ke negara-negara lain.
Hal ini lantaran BSI akan fokus memaksimalkan potensi keuangan syariah global di sana untuk mewujudkan BSI sebagai Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar pada 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel