BI: Pertumbuhan Kredit dan DPK Kompak Melambat per Agustus 2022

Bisnis.com,23 Sep 2022, 13:48 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
Karyawan melintas didekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (30/12/2019). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) pada Agustus 2022 tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan Juli 2022. Kredit korporasi mengalami perlambatan pertumbuhan, sementara simpanan berjangka berbalik tumbuh dari sebelumnya negatif.  

Berdasarkan Laporan Analisis Uang Beredar (M2) Bank Indonesia menyampaikan total kredit perbankan pada Agustus 2022 mencapai Rp6.115,9 triliun tumbuh 10,3 persen year on year/yoy. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan Juli 2022 (10,4 persen), pertumbuhan tersebut sedikit lebih rendah. 

"Perlambatan pertumbuhan kredit terjadi di segmen korporasi. Kredit yang disalurkan bank ke segmen korporasi tumbuh 11,5 persen, lebih rendah dibandingkan dengan Juli 2022 yang tumbuh sebesar 12,1 persen," tulis Laporan Bank Indonesia seperti dikutip, Jumat (23/9/2022). 

Sementara itu, untuk kredit untuk perorangan tumbuh 10,3 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan dengan Juli 2022 yang tumbuh sebesar 10 persen yoy. 

Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan penyaluran kredit terjadi untuk kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi. Kredit modal kerja tumbuh 11,9 persen yoy, setelah bulan sebelumnya tumbuh 12,9 persen yoy. Kredit konsumsi tumbuh 8 persen pada Agustus 2022, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada Juli 2022. 

Sementara itu, kredit investasi tumbuh 9,9 persen per Agustus 2022, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya (9,5 persen). 

Adapun dari sisi DPK, per Agustus 2022 tercatat sebesar Rp7.354,7 triliun, tumbuh 8,2 persen yoy, setelah bulan sebelumnya tumbuh 8,4 persen. Artinya DPK ada Agustus 2022 tumbuh melandai dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Simpanan berjangka berhasil tumbuh 0,1 persen yoy, setelah sebelumnya terkontraksi 0,4 persen yoy. Sementara itu tabungan tumbuh 10,6 persen, lebih rendah dibandingkan bulan sebelum laporan yang sekitar 11,9 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini