Bisnis.com, JAKARTA – Untuk memperluas akses penyaluran kredit melalui sinergi dan kolaborasi, PT Bank DKI dan PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) melakukan penandatanganan perjanjian kredit sindikasi senilai Rp1,6 triliun.
Dalam sindikasi tersebut, Bank DKI ditunjuk sebagai mandated lead arranger sekaligus sebagai agen fasilitas, agen jaminan dan agen escrow bersama dengan tiga Bank Pembangunan Daerah (BPD) lainnya yakni Bank Jatim, Bank Papua, dan Bank Kalsel.
Direktur Komersial dan Kelembagaan Bank DKI, Herry Djufraini menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Bank Jatim, Bank Papua, dan Bank Kalsel yang telah berpartisipasi serta atas kepercayaan BFI Finance kepada Bank DKI yang telah ditunjuk sebagai mandated lead arranger.
“Penyaluran kredit sindikasi ini dapat menjadi salah satu stimulus pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik,” kata Herry dalam keterangan pers, Sabtu (24/9/2022).
Dengan total penyaluran kredit sebesar Rp1,6 triliun, secara terperinci Bank DKI menyalurkan porsi Rp500 miliar, Bank Jatim dan Bank Papua masing-masing Rp400 miliar serta Bank Kalsel Rp300 miliar.
Herry menambahkan, eksistensi BFI Finance Indonesia serta pencapaian kinerjanya yang terus bertumbuh positif tentu patut untuk diapresiasi, terutama di tengah kondisi Indonesia yang saat ini berada pada momentum kebangkitan dan pemulihan ekonomi sebagai dampak terkendalinya pandemi Covid-19.
Sementara itu Presiden Direktur BFI Finance, Francis Lay Sioe Ho, menyampaikan apresiasinya atas dukungan para kreditur yang telah memberikan kepercayaan kepada BFI Finance sebagai mitra bisnis yang tumbuh dan berkembang bersama untuk meningkatkan inklusi keuangan nasional.
“Fasilitas ini akan digunakan untuk mendukung aktivitas pembiayaan di seluruh wilayah di Indonesia dan akan digunakan untuk membantu target pencapaian pertumbuhan pembiayaan perusahaan kami yang diprediksi akan melebihi 25 persen di akhir 2022 serta diproyeksikan terus bertumbuh di tahun-tahun mendatang,” ujar Francis.
Herry menambahkan, saat ini Bank DKI terus melakukan akselerasi penyaluran kredit, yang tumbuh sebesar 20,15 persen pada kuartal II/2022 menjadi Rp43,64 triliun dibanding kuartal II/2021 sebesar Rp36,32 triliun.
Pertumbuhan kredit terjadi pada seluruh segmen, dengan pertumbuhan segmen mikro yang memiliki prosentase pertumbuhan tertinggi sebesar 34,77 persen pada kuartal II/2022.
“Tentunya kita berharap, melalui sinergi BPD dalam kolaborasi penyaluran kredit sindikasi bersama BFI Finance Indonesia ini diharapkan dapat menjadi kontribusi berarti bagi akselerasi pertumbuhan ekonomi kedepannya,” tutup Herry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel