Bisnis.com, JAKARTA — PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk. memperkirakan pertumbuhan perolehan premi sampai dengan akhir tahun ini akan membaik dibandingkan 2 tahun terakhir, meski masih berada pada kisaran single digit.
Direktur Utama Zurich Asuransi Indonesia Edhi Tjahja Negara mengatakan tahun ini merupakan periode konsolidasi bagi industri asuransi umum setelah mengalami kontraksi dalam 2 tahun terakhir akibat pandemi Covid-19. Dia pun optimistis perseroan bertumbuh dengan baik tahun ini, sejalan dengan kinerja industri.
"Tahun ini harusnya kami bagus, tidak dalam arti luar biasa, tapi pertumbuhan yang sehat sebagai fondasi dasar untuk pertumbuhan 3 tahun mendatang," ujar Edhi kepada Bisnis, dikutip Minggu (25/9/2022).
Sementara itu, menurutnya, tekanan risiko inflasi terhadap industri asuransi umum kemungkinan akan lebih dirasakan dampaknya pada tahun depan. Kenaikan harga berbagai barang, termasuk harga spare part kendaraan bermotor berpotensi meningkatkan beban klaim asuransi umum.
"Tahun ini kami mungkin single digit growth, tapi lebih bagus dibandingkan 2 tahun sebelumnya," imbuhnya.
Dalam mengantisipasi kenaikan harga tersebut, Zurich yang bisnis utamanya merupakan asuransi kendaraan bermotor, telah menyiapkan sejumlah strategi dalam rencana bisnisnya, salah satunya lewat peningkatan kualitas layanan dan efisiensi di jaringan bengkel-bengkel rekanannya.
"Kami lakukan banyak hal untuk strategi antisipasi itu. Walau tetap masih ada kenaikan, tapi dengan network yang dimiliki Zurich, kami punya 35 autocillin garage tersebar di seluruh Indonesia itu kekuatan kami juga. Kami perkuat kualitas dan kuantitas sesuai pertumbuhan bisnis yang kami miliki," kata Edhi.
Berdasarkan laporan keuangan konvensional Zurich Asuransi Indonesia kuartal IV/2021, perseroan membukukan premi bruto senilai Rp2,02 triliun. Realisasi tersebut turun 1,94 persen dibandingkan realisasi pada tahun sebelumnya senilai Rp2,06 triliun.
Sedangkan per kuartal II/2022, premi bruto yang dicatatkan Zurich mencapai Rp872,04 miliar atau turun 3,26 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp901,41 miliar.
Sementara itu, dalam gambaran rencana bisnis perseroan, Zurich menargetkan premi bruto atau gross written premium (GWP) pada 2022 secara konsolidasi dapat mencapai Rp4,06 triliun. Edhi mengonfirmasi bahwa target tersebut merupakan rencana bisnis konsolidasi dari tiga entitas, yakni PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk, PT Zurich General Takaful Indonesia, PT Zurich Topas Life.
"Kami mungkin mendekati itu, tapi mungkin pandemi ini industri tidak langsung pulih sesuai dengan ekspektasi yang optimistis tempo hari. Itu target pertama kami, [realisasi] akan mendekati. Itu target konsolidasi tiga entitas. Zurich Asuransi Indonesia kontribusinya paling besar," kata Edhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel