Bahas Perdamaian, Dubes Ukraina Hadiri Acara Prodi Hubungan Internasional di UNS

Bisnis.com,26 Sep 2022, 14:51 WIB
Penulis: JIBI
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin saat hadir dalam kuliah tamu yang digelar oleh Prodi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jumat, 23 September 2022/Solopos

Bisnis.com, SOLO - Duta besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menghadiri kuliah tamu prodi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Fisip UNS pada Jumat (23/9/2022) untuk membahas sejumlah masalah, salah satunya perang Rusia vs Ukraina.

Kepala Prodi Hubungan Internasional Fisip UNS, Ign. Agung Satyawan, Ph.D. mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan membagikan informasi mengenai situasi terkini di Ukraina.

“Semoga acara ini dapat memberikan pemahaman yang komprehensif terkait dengan konflik yang terjadi di Ukraina kepada mahasiswa Fisip, terutama mahasiswa Hubungan Internasional. Selain itu, semoga mahasiswa juga dapat memahami praktik diplomasi yang sedang dijalankan oleh Duta Besar Ukraina untuk Indonesia,” jelasnya, dikutip dari Solopos.

Di sisi lain, Vasyl Hamianin menuturkan kunjungan yang dilakukan Presiden Indonesia ke Ukraina dan Rusia menjadi sinyal positif dari masyarakat dunia.

“Kunjungan yang dilakukan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia dilakukan pada waktu yang tepat di saat situasi sedang tidak menentu. Kami benar-benar membutuhkan dukungan dari masyarakat dunia,” tuturnya saat jumpa pers sebelum kuliah tamu berlangsung.

Ia berpendapat bahwa kunjungan tersebut membawa dua isu penting dalam perang antara Rusia dan Ukraina.

“Isu yang dibawa adalah perdamaian dan keamanan dunia. Presiden Jokowi menjadi pemimpin di Asia pertama yang peduli dengan krisis perang Rusia-Ukraina. Kami mengapresiasi upaya yang dilakukan Presiden Jokowi,” tambahnya.

Vasyl mengatakan bahwa sebelum kunjungan dilakukan oleh Jokowi, Ia intens berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia.

“Masyarakat Ukraina diminta untuk menurunkan ekspektasi dengan agenda kunjungan Presiden Indonesia karena Rusia teguh dengan pendiriannya. Banyak negara yang berusaha menelepon langsung Presiden Rusia, Vladimir Putin, tapi tetap saja mereka tidak mendengarkan siapapun,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Restu Wahyuning Asih
Terkini