Rupiah Telah Tembus Rp15.100 per Dolar AS, Sinyal Resesi Menyala Lagi?

Bisnis.com,26 Sep 2022, 10:59 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terjungkal menembus Rp15.100 per dolar AS, terhantam penguatan indeks dolar AS usai kenaikan suku bunga sehingga sinyal resesi kembali menyala.

Pada perdagangan Senin (26/9/2022) pukul 10.20 WIB, rupiah bergerak turun 73 poin atau 0,49 persen ke Rp15.110 per dolar AS. Sementara itu indeks dolar AS 0,49 persen atau 0,55 poin ke 113,75.

Bersama rupiah, seluruh mata uang di Asia Pasifik terpantau melemah dengan yen Jepang melemah 0,49 persen, dolar Singapura melemah 0,22 persen, dolar Taiwan melemah 0,50 persen.

Selanjutnya, won Korea Selatan melemah paling dalam 1,37 persen, peso Filipina melemah 0,57 persen, dan yuan China melemah 0,40 persen.

Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Indonesia Lionel Priyadi memaparkan, saat ini pasar global mengalami aksi jual besar-besaran menyusul rilis data PMI untuk Amerika Serikat dan Eropa. PMI sektor manufaktur AS menguat ke 51,8 bulan ini lebih besar sari konsensus 51). Sementara PMI sektor jasa AS terkontraksi ke 49,2 , masih lebih baik dari ekpektasi di 45,5. 

Di Eropa, aktivitas ekonomi mengalami kontraksi namun masih dalam batas ekspektasi, seperti yang ditunjukkan oleh PMI sektor jasa yang turun ke 48,9 dari konsensus 49,1, dan PMI sektor manufaktur di 48,5 dari konsensus 48,8.

"Melemahnya PMI memperkuat kecemasan investor tentang potensi resesi di pasar negara maju. Hal ini mendorong aksi jual saham di AS dan Eropa. Ketika sentimen negatif meningkat, investor memilih memperbanyak cash secara signifikan, yang terlihat dari kenaikan indeks dolar AS hingga di atas 113," ungkap Lionel dalam riset, Senin (26/9/2022).

Di pasar Indonesia, Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan aliran keluar modal asing dari pasar Indonesia akan semakin deras hingga pasar tenang kembali.

"Dalam situasi ini, kami menyarankan investor untuk berhati - hati dalam melakukan day trading. Untuk investor yang memilih strategi investasi jangka panjang. Kami merekomendasikan untuk memperbanyak cash dan memperkuat posisi defensif dengan membeli di saat harga turun," kata Lionel.

Sementara itu, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan rupiah berkemungkinan bergerak di Rp15.020 - Rp15.070

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini