Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah hari ini, Selasa (27/9/2022), ditutup pada level Rp15.124 per dolar Amerika Serikat (AS).
Rupiah tercatat menguat tipis 0,04 persen atau 5,5 poin. Sementara itu, indeks dolar AS pada pukul 15.10 WIB terpantau melemah 0,56 poin atau 0,49 persen ke level 113,54.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo menyampaikan bahwa tren nilai tukar rupiah yang cenderung melemah terutama dipicu oleh penguatan dolar AS.
Dia mengatakan, rupiah yang mencatatkan tingkat depresiasi sebesar 5,2 persen secara year-to-date (ytd) masih lebih rendah jika dibandingkan dengan banyak negara lain di tingkat regional.
“Itu semua karena penguatan dolar AS yang menghantam negara lain, termasuk Indonesia. Rupiah dengan depresiasi 5,2 persen itu tetap masih yang paling rendah di regional,” katanya, Kamis (27/9/2022).
Dody mengatakan, BI terus mengupayakan langkah stabilisasi nilai tukar rupiah, terutama melalui strategi triple intervention dan operation twist.
Triple intervensi di pasar valas dilakukan baik melalui transaksi spot, Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian/penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder
Sejalan dengan itu, melalui strategi operation twist, BI masih melanjutkan penjualan/pembelian SBN di pasar sekunder, yaitu dengan meningkatkan daya tarik imbal hasil SBN bagi masuknya investasi portofolio asing melalui kenaikan yield SBN tenor jangka pendek dan kenaikan struktur yield SBN jangka panjang yang lebih rendah.
“Kita akan tetap jaga stabilitasnya, tapi memang tekanannya sedang tinggi. Kita masih terus melakukan langkah stabilisasi dengan strategi triple intervention dan operation twist,” jelasnya.
Adapun nilai tukar rupiah hari ini berakhir menguat di hadapan dolar AS. Mata uang Garuda menguat bersama beberapa mata uang lain di kawasan Asia pada Selasa (27/9/2022).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 0,04 persen atau 5,5 poin sehingga parkir di posisi Rp15.124 per dolar AS. Indeks dolar AS pada pukul 15.10 WIB terpantau melemah 0,56 poin atau 0,49 persen ke level 113,54.
Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia terpantau serentak menguat di hadapan dolar AS. Mata uang won Korea Selatan menguat 0,61 persen, dolar Taiwan 0,42 persen, yen Jepang 0,30 persen, rupee India 0,25 persen, dolar Singapura 0,24 persen, dan baht Thailand 0,17 persen.
Kemudian mata uang kawasan Asia yang terpantau melemah adalah yuan Cina 0,28 persen, ringgit Malaysia 0,16 persen, dan peso Filipina 0,06 persen. Mata uang dolar Hong Kong terpantau stagnan pada perdagangan hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel