Pinjaman untuk Petani, Jamkrindo Setujui Penjaminan Rp43,6 Triliun

Bisnis.com,27 Sep 2022, 07:40 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Petani beraktivitas di lahan persawahan di kawasan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (17/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) telah menyetujui dan merealisasikan penjaminan pinjaman ke sektor pertanian senilai Rp43,6 triliun sampai dengan Agustus 2022. Penjaminan ini diberikan melalui program penjaminan kredit usahaha rakyat (KUR) dan kredit modal kerja dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (KMK PEN).

Sekretaris Perusahaan Jamkrindo Abdul Bari mengatakan, perseroan terus memperkuat penyaluran penjaminan kredit kepada para pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pertanian. Komitmen ini sekaligus mendukung Pemerintah Indonesia mewujudkan ketahanan pangan nasional dalam rangka menghadapi ancaman krisis pangan global.

"Pelaku UMKM di sektor pertanian memiliki peran krusial untuk menjaga tersedianya kecukupan pangan secara nasional. Dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional 24 September, Jamkrindo terus menghadirkan produk dan layanannya agar lebih dekat lagi kepada para pelaku UMKM yang selama ini kesulitan memperoleh akses kredit. Dengan semakin banyak petani yang mendapatkan layanan penjaminan kredit untuk meningkatkan usahanya, diharapkan ketahanan pangan nasional tetap terjaga secara berkelanjutan," kata Abdul Bari melalui siaran pers, Senin (26/9/2022).

Berdasarkan data Kementerian Pertanian per Agustus 2022, serapan KUR Pertanian telah mencapai Rp70,3 triliun atau sekitar 78,1 persen dari target sebesar Rp90 triliun. Jumlah debitur penerima KUR sebanyak 1,7 juta yang tersebar ke dalam beberapa sektor seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, kombinasi pertanian dan jasa pertanian.

Sementara itu, hingga Agustus 2022, Jamkrindo telah memberikan penjaminan kredit kepada sektor pertanian melalui program penjaminan KUR dan Kredit Modal Kerja dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (KMK PEN) senilai Rp 43,6 triliun dengan total debitur terjamin sekitar 1,06 juta UMKM.

Sebagai bagian holding asuransi, penjaminan dan investasi di bawah naungan Indonesia Financial Group atau (IFG), Jamkrindo tidak hanya fokus dalam menghadirkan produk dan layanan penjaminan kredit kepada para pelaku UMKM.

"Perseroan juga aktif memberikan pelatihan kepada mereka yang selama ini kesulitan untuk mendapatkan akses permodalan serta penjaminan kredit. Dengan meningkatnya skala usaha pelaku UMKM maka turut serta membuka lapangan pekerjaan baru untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, selain mendukung ketahanan pangan nasional," tutur Abdul Bari.

Adapun, Jamkrindo telah menjalin kolaborasi penguatan ekonomi di Garut, Jawa Barat, sejak 2021 dengan melibatkan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian BUMN, pemerintah daerah, Indonesia Financial Group, Salarea Foundation, serta tokoh masyarakat setempat. Kolaborasi tersebut bertujuan untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi peningkatan kesejahteraan para petani.

Selain di Garut, model pemberdayaan berbasis komunitas juga telah diimplementasikan Jamkrindo di beberapa tempat seperti Ciletuh Pelabuhan Ratu Unesco Global Geopark, Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Kintamani, Bali. Pemberdayaan tersebut telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar sekaligus menggeliatkan ekonomi daerah setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini