Giling Tebu PTPN X Sudah Capai 3,9 Juta Ton per September

Bisnis.com,27 Sep 2022, 18:42 WIB
Penulis: Peni Widarti
Pekerja menata tebu di bak truk saat panen di Desa Kewadungan, Kediri, Jawa Timur, Selasa (21/6/2022)./Antara-Prasetia Fauzani

Bisnis.com, SURABAYA — Kinerja giling tebu PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X hingga 26 September 2022 mencatatkan sudah mencapai 3,9 juta ton dan menghasilkan produksi gula 266.000 ton.

Direktur PTPN X, Tuhu Bangun mengatakan jumlah tebu giling PTPN X tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu di hari yang sama hanya sebesar 3,1 juta ton dan produksi gula 2021 sebesar 226.000 ton.

“Sedangkan rendemen pada musim giling tahun ini sebesar 7 persen,” katanya, Selasa (27/9/2022).

Dia mengatakan dalam rangka upaya mendukung kesuksesan program swasembada pangan nasional dan program Energi Baru Terbarukan (EBT) dari pemerintah, Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury pun sempat  melakukan kunjungan supervisi ke Pabrik Gula (PG) Gempolkrep dan Pabrik Bioethanol PT Energi Agro Nusantara (Enero) Mojokerto milik PTPN X pada 26 September 2022.

“Kunjungan dilanjutkan dengan meninjau lahan Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) KPH Jombang BKPH Ngujung Barat,” katanya.

Melalui sinergi Agroforestry dengan Perum Perhutani tersebut, PTPN X berhasil mengaktifkan kembali lahan hutan non produktif untuk budidaya tebu yang memiliki potensi angka produktivitas mencapai 80 ton/ha.

Harapannya program strategis untuk peningkatan produksi gula nasional ini dapat tercapai dalam 3-5 tahun mendatang yang sejalan dengan peningkatan kesejahteraan petani tebu dan masyarakat di sekitar lahan.

Tuhu menambahkan, kunjungan menteri itu juga untuk meninjau langsung lahan tebu Kebun Temu Giring, yang termasuk kebun di bawah binaan PG Gempolkrep. Menteri BUMN juga mengajak diskusi secara langsung mengenai kinerja Holding Perkebunan Nusantara khususnya PTPN X pada 2022.

“PT Enero ini memproduksi bioethanol 100 Kilo/hari. Hal ini sejalan dengan program pemerintah terkait EBT dengan melakukan modernisasi pabrik meliputi modifikasi dan penambahan peralatan agar dapat mengimplementasi program mandatori Bahan Bakar Nabati (BBN),” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini