Kunjungan Pelancong Indonesia ke Melaka Naik Sampai 10 Persen

Bisnis.com,28 Sep 2022, 14:37 WIB
Penulis: Arif Gunawan
Ketua Asita Riau Dede Firmansyah (kanan) dan Ketua Pegawai Eksekutif Melaka Taming Sari Bhd, Azlan bin Abidin (kiri)./Istimewa

Bisnis.com, MELAKA - Sejak pemerintah membuka izin perjalanan internasional melalui penerbangan ke Malaysia, kunjungan wisatawan asal Indonesia ke negara jiran itu terus meningkat hingga 10 persen.

Ketua Pegawai Eksekutif Melaka Taming Sari Bhd, Azlan bin Abidin menjelaskan sejak Mei 2022 pemerintah Indonesia sudah membuka izin penyeberangan kapal ferry Dumai-Melaka, dan pertengahan September 2022 ini pula sudah dibuka kembali penerbangan Pekanbaru-Melaka.

"Secara total ada sekitar 30.000 wisatawan Indonesia yang datang ke Melaka setiap bulannya, sekarang dengan pembukaan penerbangan langsung dari beberapa kota, kunjungan kami bisa naik sampai 10 persen," ujarnya, Rabu (28/9/2022).

Dia mengatakan memang salah satu pengunjung asal luar negara yang paling banyak ke Melaka adalah wisatawan asal Indonesia, terutama dari Provinsi Riau. Untuk itu pihaknya menyiapkan beragam program kerja sama yang bisa saling menguntungkan antara pelaku usaha di kedua negara.

Misalnya dengan paket berobat dan sekaligus berwisata, dimana biasanya tamu yang datang ke Melaka ingin mendapatkan pelayanan kesehatan rutin atau medical check up dari rumah sakit setempat.

Kemudian setelah itu ada sejumlah destinasi yang bisa ditawarkan untuk dikunjungi oleh pelancong, misalnya objek wisata Taming Sari, yang merupakan lokasi wisata menara pandang dengan ketinggian sekitar 110 meter.

Selanjutnya pengunjung juga dapat menikmati beragam kuliner pilihan dengan rasa dan selera khas Nusantara, seperti bebek salai, ikan goreng, dan menu makanan lainnya.

"Jadi kami mengharapkan dengan kerja sama ini kedua pebisnis wisata Malaysia dan Indonesia bisa sama-sama mengambil peluang dari potensi pasar ini," ujarnya.

Ketua Asita Riau Dede Firmansyah mengatakan memang sejak pandemi, paket wisata keluar negeri otomatis sudah berhenti dan tidak bisa dijual. Karena itu banyak pelaku bisnis wisata yang terdampak dan harus gulung tikar atau beralih ke bisnis lain.

"Saat ini kami melihat peluang kerja sama dengan Malaysia terbuka lebar setelah izin penerbangan langsung dan kapal telah dibuka pemerintah. Jadi kami tentu sangat mendukung program dari pariwisata Melaka dan Malaysia ini," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini