Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) menggandeng PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk mengelola kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) perseroan senilai Rp1,3 triliun melalui skema pertukaran aset atau asset swap.
Direktur Keuangan KB Bukopin Seng Hyup Shin mengatakan bahwa kerja sama antara KB Bukopin dan PPA merupakan wujud komitmen perseroan untuk melakukan perbaikan.
“Melalui kerja sama ini, KB Bukopin akan merampungkan penyelesaian atas aset berkualitas rendah senilai Rp1,3 triliun dengan skema asset swap sehingga dapat memperbaiki kinerja KB Bukopin,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (28/9/2022).
Melalui skema asset swap, PPA akan melakukan penukaran aset berkualitas rendah milik KB Bukopin dengan aset produktif berupa sukuk. Dana yang diperoleh dari penerbitan instrumen keuangan syariah itu akan digunakan untuk keperluan dana korporasi.
Shin menambahkan bahwa atas transaksi tersebut, emiten bersandi BBKP itu diharapkan dapat menurunkan jumlah aset berkualitas rendah. “Kerja sama ini diharapkan dapat membantu KB Bukopin untuk tetap konsisten dalam pengelolaan aset berkualitas rendah,” pungkasnya.
Adapun mengutip laporan publikasi kuartal II/2022, rasio NPL gross BBKP jauh di atas rata-rata industri, yakni 9,89 persen. Angka ini naik 133 basis poin (bps) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, pada periode yang sama rasio NPL net BBKP 3,96 persen, turun 96 bps dibandingkan kuartal I/2021.
Secara nilai, kredit macet bank per Juni 2022 sebesar Rp4,89 triliun. Sebanyak Rp1,12 triliun di antaranya masuk dalam program restrukturisai.
Direktur Utama PPA Yadi Jaya Ruchandi menambahkan inventif skema asset swap terbukti mampu menyelesaikan tantangan yang dihadapi perbankan dalam mengelola aset berkualitas rendah secara efektif, dengan manajemen risiko yang terukur.
Selain itu, lanjutnya, PPA juga akan bekerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan terkait untuk mendapatkan pemulihan secara optimal.
“Kerja sama ini merupakan komitmen kami dalam mengoptimalisasikan kepemilikan saham minoritas pada KB Bukopin sebagaimana yang diamanatkan oleh Kementerian BUMN kepada PPA,” kata Yadi.
Menurutnya, kerja sama antara PPA dan KB Bukopin juga semakin memperkuat peran dari PPA, yang dipercaya oleh institusi finansial baik nasional maupun global sebagai mitra dalam pengelolaan aset berkualitas rendah perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel