Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap informasi menyesatkan dari sumber tidak resmi perbankan seiring dengan semakin beragamnya modus penipuan social engineering atau soceng.
Ketua Indonesia Cyber Security Forum Ardi Sutedja mengatakan bahwa masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dalam mengakses informasi ataupun saat bertransaksi. Hal ini menjadi perhatian agar masyarakat tidak membagikan data pribadi dan perbankan kepada pelaku kejahatan.
Pasalnya, social engineering dapat memengaruhi pikiran korban dengan 'angin surga' melalui penawaran hadiah atau menyebarkan teror jika tidak melakukan yang diperintahkan, maka akun nasabah bisa terblokir atau terkena denda.
"Fenomena 'angin surga' kuat sekali dengan janji muluk-muluk. Kelengahan dimanfaatkan untuk menekan secara psikologis, ini yang membuat penipu melakukan arahan dan diikuti korbannya,” ujar Ardi dalam keterangan tertulis, Rabu (28/9/2022).
Oleh karenanya, nasabah jangan langsung mempercayai jika ada pesan singkat mengatasnamakan perbankan yang meminta untuk membuka channel atau tautan link. Perlu diperhatikan bahwa pemberi tautan tersebut merupakan nomor resmi dari bank terkait.
"Nomor penipuan kebanyakan menggunakan nomor prabayar. Itu diblokir saja. Karena kalau lembaga resmi punya call center tidak dengan nomor prabayar dan jangan sekali-kali membuka link yang dibagikan dari nomor-nomor yang mencurigakan tadi," kata Ardi.
Menanggapi adanya oknum penipu yang mengatasnamakan BRI, Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto meminta nasabah BRI untuk selalu waspada dengan tidak memberikan data pribadi dan informasi lainnya melalui link dari sumber tidak resmi.
Upaya itu diharapkan dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan data perbankan nasabah. Dia juga menyatakan bahwa BRI tidak membuka channel di aplikasi chat group, sehingga para nasabah diimbau untuk menggunakan saluran resmi BRI.
“Kami tidak membuka channel di aplikasi chat group. Kami pun mengimbau seluruh nasabah untuk selalu waspada terhadap berbagai modus tindak kejahatan social engineering. Nasabah juga diimbau untuk menjaga kerahasiaan data pribadi dan data transaksi perbankan kepada pihak mana pun, termasuk yang mengatasnamakan BRI,” pungkas Aestika.
Di samping itu, Aestika juga mengungkapkan bahwa dengan semakin banyaknya modus penipuan secara digital, BRI mengimbau agar nasabah tidak sembarang memasang aplikasi dengan sumber yang tidak resmi dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel