Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah era digitalisasi, Indonesia masih diliputi kesenjangan antara inklusi dan literasi keuangan. Untuk itu, Bisnis Indonesia melalui program Bisnis Indonesia Goes to Campus (BGTC) 2022 kembali menebar informasi keuangan digital di beberapa titik perguruan tinggi atau kampus yang akan disinggahi.
Untuk diketahui, program BGTC ini merupakan kegiatan yang rutin dilakukan sejak 30 Agustus 2022. Sampai saat ini, BGTC telah hadir di Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), dan Universitas Islam Riau (UIR). Kali ini, Bisnis Indonesia menyelenggarakan BGTC di Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai kampus keempat dalam program ini.
Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Yuliana Benyamin mengatakan lingkungan kampus menjadi salah satu gerbang masuknya pendidikan digital, di mana para mahasiswa menjadi penebar benih-benih inklusi dan literasi kepada masyarakat.
Maria menuturkan bahwa program Bisnis Indonesia Goes to Campus 2022 ini berangkat dari kegelisahan Bisnis Indonesia sebagai salah satu media yang mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan literasi digital.
Mengutip data Menkominfo, Maria mengungkapkan bahwa indeks literasi digital di Indonesia berada di peringkat ke-56 dari 63 negara.
“Kami berharap, BGTC akan meningkatkan indeks literasi digital di Indonesia sehingga kita bisa menangkap momentum pertumbuhan ekonomi pada era digital, karena momentum pertumbuhan ini besar sekali,” kata Maria dalam acara Bisnis Indonesia Goes to Campus di IPB, Kamis (29/9/2022).
Di sisi lain, Maria menekankan bahwa ekonomi digital telah berperan besar dalam melahirkan lebih banyak usaha dalam bidang keuangan hingga kesehatan.
Merujuk data Kemenko Perekonomian, tercatat bahwa ekonomi digital di Indonesia merupakan nilai yang paling tinggi di Asia Tenggara, yakni sekitar US$70 miliar pada 2021 dan diperkirkirakan akan mengalami peningkatan signifikan pada 2025 menjadi US$146 miliar.
Sementara itu, laporan Startup Ranking juga mengungkapkan jumlah perusahaan rintisan atau startup Indonesia saat ini berada lebih dari 2.300 perusahaan pada 2022. Nilai ini merupakan peringkat kelima terbesar perusahaan di dunia. Maria berharap, hadirnya BGTC 2022 ini juga menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan bibit-bibit startup di Tanah Air.
“Kami berharap masyarakat tidak hanya aware terhadap literasi digital. Ini salah satu bentuk di mana kami merasa kni penting untuk menumbuhkan kesadaran terhadap interaksi keuangan digital supaya lebih paham,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, turut hadir Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB Prof.Dr.Ir. R Nunung Nuryartono, M.Si yang menyatakan digitalisasi merupakan satu pilar game changer yang akan membawa kemajuan bangsa menuju Indonesia emas 2045. Adapun, penopangnya adalah generasi milenial dan generasi Z.
“Kalau kita meyakini digitalisasi menjadi pilar penting di dalam pembangunan ekonomi, maka kita bisa mengisi berbagai aspek terutama di dunia usaha,” kata Nunung.
Setelah IPB, BGTC 2022 akan hadir di Samarinda dan di beberapa kota lainnya, yakni di Manado dan akan ditutup di Universitas Indonesia. Adapun, acara BGTC 2022 ini diselenggarakan secara hybrid, baik offline maupun online di kanal YouTube Bisnis Muda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel