Korut Kembali Tembakkan Rudal Balistik Saat Wapres AS Berangkat dari Korsel

Bisnis.com,30 Sep 2022, 10:11 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Korut Kembali Tembakkan Rudal Balistik Saat Wapres AS Berangkat dari Korsel. Suasana. Ilustrasi rudal Korea Utara / Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pihak militer Korea Selatan menyebut Korea Utara telah menembakkan setidaknya satu rudal balistik ke arah perairan timur.

Peluncuran rudal terjadi beberapa jam setelah Wakil Presiden AS Kamala Harris berangkat dari Korea Selatan, kunjungan terakhir dari perjalanannya ke Asia selama 4 hari. Dalam kunjungan itu Harris menekankan komitmen AS untuk membela sekutunya dalam menghadapi meningkatnya ancaman Korea Utara sebagaimana dikutip CNBC.com, Jumat (30/9/2022).

Peluncuran rudal itu adalah putaran ketiga uji coba rudal oleh Korea Utara pada minggu ini. Korea Utara menguji coba dua rudal balistik pada hari Rabu, sehari sebelum Harris mengunjungi Korea Selatan dan satu sebelum dia meninggalkan Washington pada hari Minggu.

Kamala Harris mengakhiri perjalanan 4 harinya ke Asia dengan berhenti pada hari Kamis di Zona Demiliterisasi (demilitarized zone/ DMZ) yang membelah Semenanjung Korea. Di sana dia menekankan komitmen tegas AS terhadap keamanan sekutu Asia-nya yang berkonflik dengan Korea Utara.

Kunjungan tersebut dilakukan setelah peluncuran rudal terbaru Korea Utara dan di tengah kekhawatiran bahwa negara tersebut akan melakukan uji coba nuklir.

Adapuyn, mengunjungi DMZ telah menjadi semacam ritual bagi para pemimpin Amerika Serikat (AS) yang berharap dapat menunjukkan tekad mereka untuk berdiri teguh melawan agresi. Di sana , Harris pergi ke puncak bukit, dekat menara penjaga dan kamera keamanan. 

Dia melihat melalui teropong besar ketika seorang perwira Korea Selatan menunjukkan instalasi militer di sisi selatan. Kemudian seorang perwira AS menunjukkan beberapa benteng pertahanan di sepanjang garis demarkasi militer, termasuk pagar kawat berduri dan ranjau tanah.

Harris kemudian mengunjungi salah satu deretan bangunan biru yang mengangkangi garis demarkasi. Sementara itu, seorang perwira AS menjelaskan bagaimana bangunan tersebut masih digunakan untuk melakukan negosiasi dengan Korea Utara. Terkadang mereka mengirim pesan bolak-balik dan megafon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianus Doni Tolok
Terkini