Penyebab IHSG Anjlok 1,4 Persen Tinggalkan Level 7.000, 470 Saham Turun

Bisnis.com,30 Sep 2022, 09:40 WIB
Penulis: Nuhansa Mikrefin Yoedo Putra
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (24/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) merosot tinggalkan level 7.000 pada awal perdagangan hari ini Jumat (30/9/2022). Saham big caps seperti BBCA, BBRI, UNVR, hingga ASII merosot.

Pukul 09.34 WIB, IHSG terkoreksi 1,45 persen atau 102,35 poin ke level 6.933,83. Terpantau 470 saham turun, 70 saham naik, dan 102 saham stagnan.

Saham big caps BBRI, BBCA, ASII, UNVR masing-masing terkoreksi 0,9 persen, 1,12 persen, 2,21 persen, dan 0,82 persen. Penurunan saham big cap menekan IHSG secara signifikan.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan pergerakan langkah IHSG Jumat (30/9/2022) diperkirakan akan kembali lunglai alias tidak bertenaga, menyusul Wall Street kembali dilanda aksi jual mengakibatkan Indeks DJIA terjungkal sebesar 1,54 persen.

"Jika kejatuhan DJIA tersebut dikombinasikan dengan turunnya EIDO sebesar 1,76 persen dan anjloknya harga beberapa komoditas seperti batu bara turun 2,50 persen, minyak turun 0,66 persen, dan emas turun 0,07 persen bakal menjadi sentimen negatif untuk IHSG," ungkapnya dalam riset, Jumat (30/9/2022).

Penekan IHSG lainnya adalah rupiah masih bercokol di level Rp15.260-an berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan pada hari Jumat ini.

Edwin memperkirakan hari ini IHSG bakal diperdagangkan di kisaran 6.952 - 7.106. Sementara itu, nilai tukar rupiah diperkirakan bisa berfluktuasi antara Rp15.190 - Rp15.320.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini