Bisnis.com, JAKARTA – Transisi menuju ekonomi hijau dinilai menjadi kunci pertumbuhan jangka panjang bagi Indonesia. Seiring keyakinan itu, Indonesia juga berpotensi meningkatkan pendanaan iklim seiring fokus pemerintah dalam menekan emisi karbon.
Data Asian Development Bank menunjukkan bahwa permintaan energi di Asia akan melonjak dua kali lipat pada tahun 2030. Saat ini, Indonesia masih sangat bergantung pada pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU) yang meliputi 67 persen dari bauran pembangkit energi nasional.
Akan tetapi, tren tersebut kemungkinan akan melambat karena pemerintah Indonesia secara resmi telah melarang pengembangan PLTU baru dan memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik, yang memanfaatkan sumber energi terbarukan.