Kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Jokowi: Hentikan Liga 1 Selama Evaluasi!

Bisnis.com,02 Okt 2022, 10:46 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (26/9/2022) menekankan pembentukan perusahaan rintisan (startup) perlu melihat kebutuhan pasar yang ada. JIBI/Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyayangkan terjadinya tragedi pilu datang dari kancah sepak bola Indonesia yang terjadi dalam pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu malam (1/10) di mana berakhir ricuh di stadion Kanjuruhan.

“Saya menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya 129 orang saudara-saudara kita dalam tragedi sepakbola di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur,” ujarnya, dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (2/10/2022).

Lebih lanjut, Kepala Negara pun meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk memonitor khusus layanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit agar mendapatkan layanan terbaik.

Tidak hanya itu, Jokowi juga telah memerintahkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Ketua Umum PSSI Iwan Bule untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola dan juga prosedur pengamanan di lapangan.

Adapun, dia menjelaskan khusus kepada Kapolri Jokowi meminta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus tersebut, sedangkan Kepala Negara memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara liga satu sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan.

"Untuk itu saya memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evasluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," ujarnya.

Jokowi juga menyesalkan terjadinya tragedi ini dan berharap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di tanah air jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang sportivitas rasa kemanusiaan dan rasa Persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama.

Sekadar informasi, Laga derby yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan Malang tersebut diakhiri dengan kemenangan Persebaya 3-2. Hal tersebut menimbulkan kekecewaan dari para suporter Arema (Aremania). Mereka kecewa kalah di kandang sendiri karena sebelumnya tak pernah kalah selama 23 tahun terakhir.

Alhasil usai pertandingan, sejumlah suporter yang tak puas dengan hasil itu turun dari tribun lalu merangsek masuk ke dalam lapangan. Hal itu menggerakkan penonton turun ke tengah lapangan untuk mencari pemain dan ofisial Arema FC guna melampiaskan kekecewaannya.

Petugas keamanan yang berusaha menghalau tak digubris. Selanjutnya, situasi pun kacau tak terkendali akibat suporter berbuat anarkis, bahkan ada beberapa petugas yang mendapat pukulan dari suporter.

Tidak hanya itu petugas kepolisian pun turut melepaskan tembakan gas air mata yang disambut panik suporter membuat keadaan makin ricuh di atas tribun. Mereka berlarian mencari pintu keluar. Namun, sayang pintu keluar sudah penuh sesak karena penonton panik terkena gas air mata. Saat ini, sebanyak 127 orang tewas dalam tragedi Arema vs Persebaya. Hingga Minggu (2/10) korban meninggal dunia terus bertambah.

Menurut catatan Bisnis, Kapolda Jawa Timur Irjan Pol Nico Afinta menyampaikan bahwa pihaknya juga mencatat adanya 180 orang korban yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di wilayah Malang, Jawa Timur.

Selain korban jiwa, juga terjadi kerusakan pada 13 unit kendaraan yang 10 di antaranya merupakan kendaraan milik anggota kepolisian.

"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis, hanya sebagian. Sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," terang Nico, Minggu (2/10/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini