Tragedi Kanjuruhan, Khofifah Menggulirkan Sejumlah Kebijakan

Bisnis.com,02 Okt 2022, 12:41 WIB
Penulis: Miftahul Ulum
Relawan dan petugas medis memasukkan jenazah korban tragedi Kanjuruhan ke mobil ambulan di ruang informasi Rumah Sakit Wava Husada , Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Dinas Kesehatan setempat mencatat puluhan korban kerusuhan tersebut belum teridentifikasi./Antara-Ari Bowo Sucipto.

Bisnis.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan jajarannya bersama Pemkot dan Pemkab Malang fokus menangani korban wafat maupun tindakan kesehatan dampak kericuhan Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022).

"Saat ini Pemprov Jawa Timur bersama Pemkab dan Pemkot Malang akan fokus menangani korban baik wafat maupun yang membutuhkan pertolongan penanganan tindakan kesehatan. Penanganan di RS. Saiful Anwar akan ditanggung oleh Pemprov Jawa Timur. Semua korban yang wafat dan luka berat akan mendapatkan santunan dari Pemprov Jatim," jelasnya, Minggu (2/10/2022).

Khofifah menjelaskan kericuhan pasca laga menewaskan 129 orang suporter (data terakhir pukul 09.00 WIB).

Dalam perkembangan berbeda, sebagian besar korban meninggal akibat kericuhan pasca laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022), sudah dipulangkan ke rumah duka.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo menjelaskan korban data meninggal akibat kericuhan sebanyak 130 orang, sedangkan luka-luka ringan, sedang, berat sebanyak 190 orang.

"Hampir semua sudah diantarkan bagi [meninggal] yang sudah teridentifikasi," jelasnya, Minggu (2/10/2022).

Menurutnya identifikasi bisa dilakukan cepat karena kerabat maupun rekan korban bisa mengidentifikasi langsung. "Banyak yang bisa mengenali, dari kerabat dan saudara, dicatat dan diantarkan ke rumah duka," ujarnya.

Adapun untuk korban yang belum dikenali maupun luka dirujuk ke RS Syaiful Anwar dan RS Kanjuruhan.

Seperti diketahui, kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10). Sebagian penonton merangsek ke dalam lapangan selepas laga. Ada pembakaran, pelemparan dan perusakan fasilitas. Polisi lantas mengeluarkan tembakan gas air mata, salah satu ke arah tribun, sehingga memicu penonton berhamburan. Korban jatuh akibat kepanikan massal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini