Bisnis.com, JAKARTA – PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) optimistis dapat mempertahankan kinerja perseroan dengan membidik pertumbuhan laba mencapai 10 persen hingga akhir 2022.
Presiden Direktur Zurich Syariah Hilman Simanjuntak mengatakan sebagai entitas yang baru berusia 1 tahun pasca spin-off setelah sebelumnya berupa unit usaha syariah (UUS), pihaknya telah mampu mencatatkan pertumbuhan bisnis hingga 50 persen pada semester I/2022. Melihat kinerja tersebut, Hilman optimistis dapat menjaga pertumbuhan secara high level hingga akhir tahun.
“Kami sudah menunjukkan pertumbuhan sekitar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya, baik dari sisi operator maupun dari dana cadangan tabarru’. Cadangan dana tabarru’ meningkat sekitar 10 persen,” kata Hilman di sela peluncuran asuransi perlindungan yang ditujukan bagi para petani kopi, di Jakarta, Selasa (4/10/2022).
Selain itu, perusahaan yang mayoritas digenggam PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk. (ZAI) sebesar 99,73 persen per Juni 2022 itu juga ingin menunjukkan keseriusan dalam mengembangkan industri asuransi syariah di Tanah Air.
Dengan terealisasikannya spin-off, lanjut Hilman, para pemegang saham berharap Zurich Syariah bisa memberikan dampak kepada industri asuransi dan mengembangkan market asuransi syariah, bukan semata mengembangkan market share Zurich Syariah.
“[Zurich Syariah] optimis kontribusi 50 persen, laba naik sekitar 10 persen, dana tabarru’ naik sekitar 10 persen hingga akhir tahun ini,” ujarnya.
Merujuk laporan keuangan per 30 Juni 2022, laba setelah pajak yang dimiliki Zurich Syariah mencapai Rp21,34 miliar, dengan perolehan dana perusahaan sebesar Rp3,35 miliar dan dana tabarru’ sebesar Rp17,98 miliar.
Perolehan laba tersebut berasal dari dana perusahaan pendapatan underwriting yang mencapai Rp92,18 miliar dan dana tabarru’ bernilai Rp74,42 miliar. Sementara itu, jumlah beban underwriting dana tabaru’ mencapai Rp46,17 miliar.
Adapun dari sisi portofolio, Hilman mengungkapkan asuransi kendaraan masih menjadi porsi portofolio terbesar. Hal ini sejalan dengan bisnis induk usaha yang sebelumnya bernama Adira Insurance.
“Tapi kami tidak ingin itu [portofolio motor insurance] menjadi satu-satunya portofolio yang terbesar, makanya kami mengembangkan produk lain seperti travel insurance dan produk asuransi parametrik,” terangnya.
Hingga saat ini, Hilman menjabarkan produk-produk utama dari Zurich Syariah terdiri dari asuransi mobil, asuransi perjalanan, personal accident, property, dan produk asuransi parametrik.
“Kita pengin mulai dulu supaya inklusi dan akses masuk dan semua orang menyadari bahwa penting memiliki dan di-cover oleh asuransi,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel