Konten Premium

Langkah Leasing MTF, CFIN, Hingga Akulaku Saat Bayang Resesi 'Hantui' Bisnis

Bisnis.com,04 Okt 2022, 16:22 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang Mandiri Tunas Finance, Jakarta, Senin (4/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Para pemain industri pembiayaan alias multifinance mengaku mulai pasang kuda-kuda untuk menghadapi risiko operasional yang semakin tinggi dalam waktu dekat seiring peringatan Otoritas Jasa Keuangan bahwa resesi ekonomi akan mendekat paling lambat pada 2023 mendatang.

Resesi ekonomi dunia itu disebutkan terdorong kenaikan bunga acuan bank sentral, inflasi, kenaikan harga BBM, hingga eskalasi geopolitik yang berdampak ke seluruh dunia. Keadaan yang diperkirakan juga akan mengganggu multifinance dari sisi lesunya permintaan pembiayaan akibat pelemahan daya beli, serta pemburukan kualitas debitur dalam portofolio yang berpotensi menjadi non-performing financing (NPF).

Mengantisipasi kenaikan risiko bisnis ini,  multifinance yang fokus bermain di bidang pembiayaan mobil baru, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mulai menerapkan jurus menyalurkan pembiayaan secara lebih konservatif jelang akhir periode 2022. Bergeser dari langkah awal yang menjalankan strategi agresif lewat mempertahankan pengenaan bunga murah kepada para calon konsumen bersamaan momentum berlakunya insentif pajak barang mewah (PPnBM) mobil baru dari pemerintah yang berakhir pada penghujung September 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini