Kasus Covid-19 di China Kembali Melonjak Jelang Kongres Partai Komunis

Bisnis.com,05 Okt 2022, 12:11 WIB
Penulis: Asahi Asry Larasati
Pekerja dengan alat pelindung diri (APD) duduk di kendaraan yang diubah menjadi stasiun pengujian Covid-19 seluler selama lockdown di Shanghai, China, Senin (25/4/2022). Shanghai menjadi pusat wabah Covid-19 terburuk di China setelah kejadian di Wuhan beberapa tahun lalu. Sebanyak 138 Jiwa dilaporkan meninggal dunia pada gelombang kali ini. Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Kasus Covid-19 di China kembali naik ke level tertinggi dalam dua pekan terakhir karena dilonggarkannya pembatasan dalam sepekan terakhir menjelang Kongres Partai Komunis yang signifikan secara politik.

Dilansir Bloomberg pada Rabu (5/10/2022), Secara nasional, ada 909 infeksi pada hari Selasa, dengan 273 dilaporkan di Mongolia Dalam. Penduduk di beberapa bagian ibukota provinsi Hohhot, serta kota-kota lain, diperintahkan untuk tinggal di rumah atau di dalam kompleks tempat tinggal mereka.

Sementara itu, Kota Manzhouli dan Kabupaten Linxi dikunci setelah masing-masing mendeteksi satu infeksi.

Ketua wilayah Sun Shaocheng mengatakan dalam arahanya pada hari Sabtu pihak berwenang akan membasmi penularan dengan 'membunuh ayam menggunakan pisau untuk membunuh sapi'. Sebuah ungkapan yang berarti menggunakan upaya berlebihan untuk tugas kecil.

Menurutnya penting untuk penyebaran tetap dibendung, terutama tidak dapat menyebar ke Beijing.

Selain itu, kenaikan selama liburan Hari Nasional minggu ini memicu kekhawatiran tentang pembatasan Covid yang ketat dapat diterapkan secara lebih luas menjelang Kongres Partai, yang dimulai pertengahan Oktober.

Dalam kongres ini, Presiden Xi Jinping diperkirakan akan terpilih kembali dan mengamankan masa jabatan ketiga.

Sebelumnya, Xi telah menjadikan kebijakan Zero Covid sebagai landasan kepemimpinannya. Beijing memandang langkah-langkah tersebut sebagai kunci untuk mencegah jumlah kematian meskipun biaya sosial dan ekonominya meningkat.

Gejolak juga menunjukkan banyak orang tidak mengindahkan saran dari pihak berwenang untuk tidak bepergian selama liburan dan meningkatkan risiko penduduk membawa infeksi kembali ke rumah bersama mereka.

Banyak tempat di seluruh negeri telah meningkatkan langkah-langkah pengendalian untuk meminimalkan risiko infeksi yang menyebabkan kekacauan perjalanan karena turis terdampar atau rencana mereka terganggu karena persyaratan karantina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini