Pertamina Perlu Rp21 Triliun Akuisisi Saham Shell di Blok Masela

Bisnis.com,05 Okt 2022, 15:51 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Ilustrasi blok migas/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA--PT Pertamina (Persero) disebut perlu menyiapkan anggaran paling sedikit US$1,4 miliar atau setara dengan Rp21 triliun untuk mengakuisisi participating interest (PI) Shell sebesar 35 persen di Blok Abadi Masela.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, Pertamina tengah melakukan studi terkait dengan potensi-potensi yang ada di Blok Abadi Masela berdasarkan data yang dibuka oleh Shell.

Setelah kajian tersebut rampung, Pertamina nantinya akan memulai negosiasi terkait dengan besaran investasi yang diperlukan untuk mengakuisisi saham Shell. Dwi mengatakan, besaran yang akan ditawarkan ke Pertamina nantinya akan ditentukan oleh Shell.

"Apakah Shell akan melepas sesuai dengan 'sudahlah ganti saja yang saya keluarkan' apa begitu apa tidak, nah ini kan strateginya Shell juga," ujarnya di Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/10/2022).

Dwi menegaskan proses tersebut nantinya akan dilakukan secara bisnis antara Pertamina dan Shell. Namun, SKK Migas akan mendorong agar harga yang ditawarkan ke Pertamina tidak berlebihan agar tidak menghambat perkembangan proyek tersebut.

Berdasarkan data SKK Migas, Shell telah mengucurkan US$875 juta untuk mengakuisisi PI 35 persen di Blok Abadi Masela dan mengucurkan investasi senilai US$700 juta, sehingga total dana yang telah dikeluarkan Shell untuk pengembangan lapangan tersebut sudah mencapai US$1,4 miliar.

Di samping itu, Pertamina juga masih harus menyiapkan anggaran senilai US$6,3 miliar untuk modal kerja di Masela dalam 5 tahun ke depan.

"Tapi yang pertama yang harus siap dari kantong yang untuk Shell. Nanti yang itu [US$6,3 miliar] sambil jalan," ungkapnya.

Dwi menegaskan, proses pelepasan saham Shell ditargetkan selesai hingga akhir tahun mendatang. Sejalan dengan hal tersebut, Inpex tengah mengajukan perubahan rencana pengembangan (POD) seiring dengan masuknya teknologi CCUS dalam pengembangan Masela.

Sementara itu, pada tahun depan proyek tersebut ditargetkan dapat mencapai tahap front end engineering design (FEED).

"Final investment decision [FID] akhir 2023 atau awal 2024," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Denis Riantiza Meilanova
Terkini