Bisnis.com, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP atau MNC Bank) resmi menyetujui rencana aksi penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Emiten Grup MNC tersebut berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 10,48 miliar saham seri B atau sebanyak 25 persen dari modal disetor setelah rights issue. Adapun aksi korporasi ini dilakukan guna memenuhi modal inti minimum Rp3 triliun sesuai dengan POJK 12/2020.
"Dengan kekuatan modal yang solid dan komposisi Direksi yang baru, kami siap meningkatkan kualitas layanan, serta penekanan yang kuat pada manajemen risiko dan prinsip kehati-hatian dalam melakukan aktivitas perbankan," ujar Direktur MNC Bank Rita Montagna dalam keterangan resmi pada Selasa (4/10/2022).
Dana yang diperoleh dari rights issue nantinya akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan guna mendukung target peningkatan aset produktif. Beberapa diantaranya adalah pemberian kredit, penempatan dana, dan pembelian surat berharga dengan tetap memperhatikan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).
RUPLSB juga sepakat untuk menerima pengunduran diri Teddy Tee selaku salah satu Direktur dan mengangkat Thomas Hartono Tulus sebagai Wakil Presiden Direktur.
Thomas sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Finmas periode 2020 hingga 2022. Jabatan Thomas akan efektif setelah dinyatakan lulus uji kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Rita menyebut penunjukkan Thomas merupakan langkah MNC Bank untuk berkomitmen pada konsep one-stop banking services dimana seluruh produk dan layanan dapat diakses melalui aplikasi. Konsep ini juga diterapkan dengan meningkatkan kapasitas MotionBanking untuk mengakomodasi kebutuhan para konsumen.
“Kami yakin dengan susunan pengurus saat ini dapat meraih semua target tersebut,” ujar Rita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel