Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) bersiap melakukan aksi penerbitan saham baru atau rights issue sebanyak 2,93 miliar saham atas nama dengan nilai nominal Rp100 setiap saham. Sedangkan, harga pelaksanaan ditawarkan Rp170 per saham.
Dalam keterbukaan informasi, manajemen secara efektif menawarkan hak memesan efek terlebih dahulu atau HMETD dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV per hari ini (5/10/2022). Kemudian, manajemen akan menjalankan perdagangan HMETD mulai tanggal 19 Oktober 2022 sampai dengan 25 Oktober 2022.
Lalu, penyerahan saham hasil HMETD akan didistribusikan kepada pemegang saham mulai tanggal 21 Oktober 2022 sampai dengan 27 Oktober 2022.
Melalui right issue ini, Bank Oke berharap mendapatkan tambahan modal sekitar Rp500 miliar. Berdasarkan laporan keuangan, modal inti Bank Oke per Juni 2022 tercatat sebesar Rp2,96 triliun.
Dengan tambahan modal itu Bank Oke bisa memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mewajibkan setiap perbankan memiliki modal inti Rp3 triliun di penghujung 2022.
Sedangkan, manajemen menyampaikan bahwa dana yang didapatkan dari right issue itu akan digunakan seluruhnya untuk pengembangan usaha perseroan. “Perseroan akan menyalurkan dalam bentuk pemberian kredit yang merupakan operational expenditure,” tulis penjelasan manajemen Bank Oke kepada otoritas bursa.
Mengacu keterbukaan informasi itu, APRO Financial Co. Ltd, perusahaan pembiayaan asal Korea Selatan selaku pemegang saham utama perseroan telah menyatakan kesanggupannya untuk melaksanakan seluruh HMETD-nya. Berdasarkan daftar pemegang saham (DPS) per 30 Juni 2022, APRO Financial Co. Ltd, memang memiliki porsi saham sebesar 90,47 persen.
Sementara, jika saham baru yang ditawarkan dalam PUT IV ini tidak seluruhnya diambil bagian atau dibeli oleh pemegang saham perseroan atau pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham atau pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar.
Sebelumnya, Direktur Bank Oke Indonesia Efdinal Alamsyah menyampaikan bahwa Bank Oke telah melakukan dua kali rights issue dan APRO selalu menjadi pembeli siaga dalam aksi tersebut.
Pada tahun lalu misalnya, DNAR tercatat menerbitkan 2,5 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 setiap saham. Saham tersebut ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp197 per saham, sehingga seluruhnya berjumlah Rp499,83 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel