Kolaborasi dengan GOTO, Bank Jago (ARTO) Incar Pembiayaan Merchant Tokopedia

Bisnis.com,06 Okt 2022, 17:50 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Head of Merchant Business Bank Jago Vincent Soegijanto menyampaikan rencana kolaborasi dengan Tokopedia dalam acara edukasi keuangan di Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/10/2022). /Bisnis-Dionisio Damara

Bisnis.com, BANDUNG — PT Bank Jago Tbk. (ARTO) bersiap memperdalam kolaborasi dengan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melalui integrasi layanan bank digital dengan marketplace atau lokapasar Tokopedia. Integrasi tersebut akan menghadirkan layanan bagi merchant Tokopedia.

Head of Merchant Business Bank Jago Vincent Soegijanto menuturkan rencana kolaborasi ini akan menghadirkan layanan terbaik guna memenuhi kebutuhan merchant Tokopedia. Salah satunya dengan hadirnya fitur Kantong Jago yang akan memudahkan penjual untuk mengatur keuangannya.

Melalui fitur tersebut penjual dapat mempersonalisasi kantong serta mengatur dan memisahkan berbagai kebutuhan secara mudah sesuai dengan keinginan. Upaya ini juga bertujuan memenuhi kebutuhan segmen ritel dan melayani individu, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Rencananya kami memang mau integrasi antara Bank Jago dengan Tokopedia untuk memudahkan pengguna supaya tidak pindah-pindah aplikasi,” ujarnya dalam acara edukasi keuangan di Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/10/2022).

Menurut Vincent, langkah memperdalam kolaborasi dengan Tokopedia juga memiliki prospek cerah dalam hal penyaluran pembiayaan Bank Jago. Tingginya kebutuhan pembiayaan dari para merchant membuat kolaborasi ini dinilai semakin menarik.

Dalam beberapa waktu terakhir, Bank Jago dengan GOTO terpantau dua kali melakukan manuver bisnis. Pertama, Gobiz dan Jago meluncurkan integrasi aplikasi berbentuk Jago Merchant. Kolaborasi ini berlangsung pada awal Agustus 2022.

Kedua, Tokopedia memperkenalkan opsi pembayaran yang memfasilitasi para pelanggannya untuk membeli secara mengangsur atau GopayLater Cicil. Melalui fitur anyar yang dirilis pada pertengahan Agustus lalu tersebut, GOTO mendapatkan sokongan dana dari Bank Jago.

Vincent mengatakan seluruh kolaborasi tersebut merupakan bentuk sinergi ekosistem antara Bank Jago dengan GOTO. Sebagaimana diketahui, GOTO merupakan salah satu pemegang saham emiten bank bersandi saham ARTO ini dengan kepemilikan 21,4 persen.

“Kami memang melihat value dari kolaborasi dengan ekosistem karena menjadi bagian ekosistem itu membuat adposi berjalan jauh lebih cepat,” pungkas Vincent.

Sementara itu, dia mengatakan integrasi layanan ARTO dengan Tokopedia masih dalam tahap persiapan. Di sisi lain, Vincent menyatakan tantangan integrasi ini mencakup kompleksitas hingga besarnya jumlah merchant di Tokopedia yang saat ini tercatat sebanyak 12 juta.

Oleh sebab itu, Bank Jago kini masih berfokus meningkatkan literasi keuangan bagi para merchant Tokopedia. Hal itu mengingat kemampuan literasi keuangan dan digital merupakan modal penting untuk mendorong performa usaha UMKM.

Literasi Keuangan

Vincent menyoroti pentingnya peran literasi keuangan bagi UMKM dalam mengelola keuangan, serta bagaimana berbagai fitur Bank Jago dapat memudahkan pelaku usaha untuk mengatur arus kas.

“Hal fundamental yang perlu dipahami adalah memisahkan secara rapi keuangan pribadi dan bisnis. Isu utama yang dihadapi banyak merchant di Indonesia yakni arus kas dan biaya admin bank,” tuturnya.

Product Manager Senior Lead Tokopedia Hatta Bagus Himawan menambahkan literasi dan inklusi keuangan merupakan kunci bagi UMKM untuk mengelola keuangannya. Dengan memahami pengelolaan keuangan, pelaku UMKM diharapkan mampu naik kelas.

Hatta menuturkan untuk meningkatkan literasi dan inklusi, Tokopedia secara rutin memberikan seller education, serta berbagai pengalaman dari mulai transaksi secara transparan hingga membantu permodalan sesuai dengan preferensi penjual.

Sementara itu, Personal Finance Enthusiast Dani Rachmat menyatakan bahwa kunci pengelolaan keuangan adalah disiplin. Hambatan terbesar seringkali bias untuk mengatur uang yang masuk untuk diputar menjadi modal dan keperluan pribadi.

“Ketika memulai usaha, putuskan sejak awal bagaimana pembagian omzet pembayaran ke pribadi dan pembagian gaji dari keuntungan bersih serta tentukan persentasenya,” tutur Dani.

Selain itu, hal utama yang perlu disorot adalah pencatatan usaha dan kategorisasi secara rinci. Menurutnya, catatan keuangan sangat penting untuk menentukan nilai dan potensi sebuah usaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini