Cara Membersihkan Paru-paru Secara Alami untuk Perokok

Bisnis.com,10 Okt 2022, 16:08 WIB
Penulis: Mia Chitra Dinisari
Foto rontgen sinar-X menunjukkan paru-paru yang terinfeksi tuberkulosis./Reuters-Luke MacGregor

Bisnis.com, JAKARTA - Orang yang baru saja berhenti merokok, harus membersihkan paru-parunya untuk membuang racun yang menumpuk dalam tubuhnya.

Untungnya, paru-paru Anda bisa membersihkan diri, setelah Anda mengisap rokok terakhir Anda.

Setelah berhenti merokok, paru-paru Anda mulai perlahan sembuh dan beregenerasi. Kecepatan penyembuhannya semua tergantung pada berapa lama Anda merokok dan seberapa banyak kerusakan yang terjadi.

Apakah ada cara alami untuk membersihkan paru-paru Anda?

Dilansir dari Healthline, meskipun tidak ada cara untuk membalikkan jaringan parut atau kerusakan paru-paru yang disebabkan oleh merokok selama bertahun-tahun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan meningkatkan kesehatan paru-paru Anda.

1. Batuk

Menurut Dr. Keith Mortman, direktur bedah toraks di Asosiasi Fakultas Kedokteran George Washington di Washington, D.C., seorang perokok kemungkinan memiliki banyak lendir yang menumpuk di paru-paru mereka. Penumpukan ini dapat bertahan setelah berhenti merokok.

Batuk bekerja dengan membantu tubuh Anda membuang lendir ekstra itu, membuka blokir saluran udara yang lebih kecil dan membukanya untuk mendapatkan oksigen.

2. Olahraga

Mortman juga menekankan pentingnya aktivitas fisik. Tetap aktif dapat menjadi salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan fungsi paru-paru Anda.

Cukup berjalan-jalan di luar dapat membantu kantung udara di paru-paru Anda tetap terbuka. Jika kantung itu tetap terbuka, mereka dapat bertukar oksigen dan membawanya ke tempat yang dibutuhkan tubuh Anda.

3. Hindari polusi

Ini mungkin tampak mudah, tetapi menghindari asap rokok, debu, jamur, dan bahan kimia akan mendorong fungsi paru-paru yang sehat.

Penelitian pada hewan telah menemukan bahwa paparan udara yang disaring menurunkan produksi lendir di paru-paru. Lendir dapat menghalangi saluran udara yang lebih kecil dan mempersulit untuk mendapatkan oksigen.

Sebelum menghabiskan waktu di luar, periksa stasiun cuaca lokal Anda untuk laporan kualitas udara. Jika ini adalah "hari yang buruk", cobalah untuk tidak menghabiskan banyak waktu di luar.

4. Minum cairan hangat

Menurut American Lung Association, tetap terhidrasi penting untuk kesehatan paru-paru. Dengan minum 64 ons air per hari (delapan gelas 8 ons), Anda menjaga lendir di paru-paru Anda tetap tipis, yang membuatnya lebih mudah untuk menghilangkan lendir saat Anda batuk.

Minum minuman hangat, seperti teh, kaldu, atau bahkan hanya air panas, dapat menyebabkan pengenceran lendir, sehingga lebih mudah dibersihkan dari saluran udara Anda.

Penelitian telah menunjukkan bahwa teh hijau khususnya memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat mencegah beberapa jenis penyakit paru-paru.

Jika Anda tidak suka minum minuman hangat, cobalah terapi uap, yang melibatkan menghirup uap air. Terapi uap dapat membantu mengencerkan lendir dan mengurangi peradangan di saluran udara.

5. Makan makanan anti-inflamasi

Paru-paru perokok cenderung meradang, yang dapat membuat sulit bernapas.

Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa makan makanan tinggi anti-inflamasi akan mencegah peradangan paru-paru, penelitian telah menunjukkan bahwa itu dapat mengurangi peradangan dalam tubuh.

Dengan kata lain, makan makanan anti-inflamasi tidak ada salahnya. Makanan anti-inflamasi meliputi:

Merokok menyebabkan dua jenis kerusakan permanen pada paru-paru Anda:

  1. Empisema. Dengan emfisema, kantung udara kecil di paru-paru, yang disebut alveoli, dihancurkan, yang mengurangi luas permukaan paru-paru. Paru-paru kemudian tidak dapat menukar oksigen yang dibutuhkan tubuh Anda.
  2. Bronkitis kronis. Dengan bronkitis kronis, saluran udara kecil yang mengarah ke alveoli menjadi meradang, yang mencegah oksigen mencapai alveoli.
  3. Bersama-sama, kondisi ini dikenal sebagai penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini