Anjlok! Begini Strategi Bapanas Dongkrak Harga Ayam Ras

Bisnis.com,10 Okt 2022, 13:58 WIB
Penulis: Indra Gunawan
Pekerja memeriksa kondisi kandang dan ayam di peternakan ayam modern Naratas, Desa Jelat, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (11/4/2020). -Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan strategi untuk mendongkrak harga ayam ras di tingkat peternak mandiri yang anjlok hingga di kisaran Rp13.000-15.000 per kilogram.

Bapanas melaporkan realisasi penyerapan liverbird atau ayam hidup milik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) oleh BUMN Pangan telah mencapai 4.995 ekor atau 9.969 kilogram.

Adapun, realisasi penyerapan oleh perusahaan integrator sajauh ini mencapai 104.817 ekor atau 178.616 kilogram.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adhi mengatakan, penyerapan tersebut merupakan salah satu upaya agar harga ayam ras di tingkat peternak mandiri kembali terdongkrak. Pasalnya, peternak mandiri mengeluhkan harga ayam ras jatuh di kisaran Rp13.000-15.000 per kg, di mana harga produksinya sendiri mencapai Rp19.000-21.000 per kg.

“Ke depan BUMN Berdikari akan dapat alokasi 10 persen DOC GP dan kita wajibkan jual dengan harga yang baik dan serap livebird peternaknya. Sekarang mulai diatur peran BUMN, melanjutkan yang sebelumnya belum optimal,” kata Arief kepada Bisnis, Senin (10/10/2022).

Penyerapan ayam hidup sendiri melibatkan 10 perusahaan yang terdiri dari dua perusahaan anggota BUMN Pangan dan delapan perusahaan swasta. Delapan perusahaan swasta yang telah melakukan penyerapan, yaitu PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN), dan PT Super Unggas Jaya.

Sebelumnya, Gabungan Asosiasi Pengusaha Peternak Ayam Nasional (Gopan) menyebut salah satu penyebab harga ayam masih rendah di tingkat peternak mandiri lantaran korporasi besar turut ekspansi ke pasar-pasar tradisional. Perusahaan-perusahan tersebut antara lain PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk., PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk., PT Malindo Feedmill Tbk., dan PT Cibadak Indah Sari Farm.

Sekjen Gopan Sugeng Wahyudi mengatakan seharusnya perusahaan-perusahaan besar tersebut tidak masuk ke pasar yang sama dengan pengusaha ayam level UMKM.

“Memang dia jualnya ke broker-broker, setelah itu dijual ke pasar tradisional, di samping motong sendiri. Selain Charoen memang ada Japfa, Malindo, Cibadak. Hampir semua main,” ujar Sugeng kepada Bisnis, Rabu (5/10/2022).

Dia mengatakan, akibat rebutan pasar dengan perusahaan integrator tersebut, ayam-ayam peternak mandiri akhirnya menumpuk di pasar dan menyebabkan harga jualnya menjadi murah. Saat ini, menurut Sugeng harga ayam potong di level peternak di kisaran Rp14.000-Rp15.500 per kilogram (kg).

Meski masih di bawah harga pokok produksi sebesar Rp21.000 per kg, tapi ada peningkatan dibanding beberapa bulan sebelumnya yang harga masih Rp13.500 per kg.

Sebelumnya, perusahaan integrator perunggasan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) membantah tudingan bahwa mereka telah turut memasarkan ayam potong ke pasar-pasar tradisional.

Government Relations Charoen Pokphand Indonesia Hendra Lukito mengatakan perusahaan berkode saham CPIN itu telah mengembangkan jaringan pemasaran secara mandiri lewat ritel modern seperti Freshmart, Yamiku, Kios Unggas, dan Kawasan Kios Timur Indonesia (KT).

“CP Group sih sudah mengembangkan jaringan pemasaran sendiri prima freshmart, Yamiku, kios unggas, dan kios KTI. Itu yang sudah dilakukan,” ujar Hendra saat dihubungi Bisnis, Rabu (5/10/2022).

Dilihat dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), harga daging ayam segar turun Rp1.150 menjadi Rp32.900 per kg pada hari ini, Senin (10/10/2022). Sedangkan dibandingkan sebulan lalu atau 12 September 2022, harga ayam ras turun 1,43 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini