Harga Emas Tertekan Lagi, tapi Bisa Berbalik Menguat

Bisnis.com,13 Okt 2022, 10:48 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Karyawan menunjukan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta. Harga emas hari ini berpotensi naik dalam jangka pendek di tengah outlook pelemahan dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA –  Harga emas masih lesu meskipun indeks dolar mengalami pelemahan. Namun, dalam jangka pendek, harga emas diperkirakan bisa terkerek naik.

Mengutip data Bloomberg, harga emas Comex mencatatkan penurunan 0,70 poin atau 0,04 persen ke US$1.676,80 per troy ons. Sementara itu, harga emas spot turun 4,06 poin atau 0,24 persen ke Rp1.669,13 per troy ons.

Analis Monex Investindo Futures (MIFX) menyebutkan emas berpeluang bergerak naik dalam jangka pendek di tengah outlook melemahnya dolar AS di tengah pasar yang mencerna perilisan notula FOMC yang dipandang kurang hawkish.

“Karena meskipun para pembuat kebijakan sepakat bahwa mereka perlu untuk ke sikap kebijakan yang lebih ketat dan mempertahankan untuk beberapa waktu ke depan, namun ada beberapa anggota yang mengatakan penting untuk mengukur ulang laju pengetatan kebijakan lebih lanjut untuk mengendalikan risiko dampak negatif yang signifikan terhadap prospek ekonomi,” jelas Analis MIFX dalam riset, Kamis (13/10/2022).

Selanjutnya, pada hari ini pasar akan mencari katalis dari data ekonomi AS seperti CPI bulanan, CPI tahunan, dan Unemployment Claims AS yang dirilis pukul 19:30 WIB.

“Emas berpeluang dibeli selama bergerak selama bergerak di atas level support di US$1.668, karena berpotensi bergerak naik menargetkan resistance terdekat di US$1.680 per troy ons,” papar Analis MIFX.

Namun, jika bergerak turun hingga menembus ke bawah level US$1.668, emas berpeluang dijual karena berpotensi turun lebih lanjut menargetkan support selanjutnya di US$1.660.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini