Kendalikan Banjir Kota Medan, Bendungan Lau Simeme Rampung Akhir 2023

Bisnis.com,13 Okt 2022, 07:47 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Presiden Jokowi saat meninjau pembangunan bendungan/Bisnis-Yodie Hardiyan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Ditjen Sumber Daya Air sedang mempercepat penyelesaian pembangunan Bendungan Lau Simeme di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Bendungan berkapasitas tampung 21,07 juta m3 ini dibangun untuk menunjang pemenuhan kebutuhan air baku di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang sebesar 3.000 liter per detik.

Kepala BWS Sumatera II Mohammad Firman mengatakan, saat ini total progres konstruksi Bendungan Lau Simeme sudah sebesar 62,71 persen, dengan progres masing-masing untuk terowongan pengelak sudah 100 persen, pelimpah dan intake sudah 86,05 persen, dan tubuh bendungan sebesar 4,5 persen.

"Ditargetkan seluruhnya dapat rampung pada akhir 2023 dan setelah itu dapat dimulai pengisian air (impounding)," kata Firman dalam keterangan resminya, Rabu (12/10/2022).

Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo, Bendungan Lau Simeme mulai dikerjakan pada 2017 dengan biaya sekitar Rp1,3 triliun. Bendungan Lau Simeme dirancang dengan tipe zonal timbunan batu yang memiliki tinggi 69,50 meter dari sungai, panjang puncak bendungan 205 m, dengan luas area genangan 125,84 hektar.

Kehadiran bendungan ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai infrastruktur pengendali banjir di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang dengan mereduksi derasnya aliran air hulu Sungai Percut dan Sungai Deli saat musim hujan sebesar 86 m3 per detik.

Konstruksi Bendungan Lau Simeme dibangun melalui dua paket pekerjaan, yakni paket 1 dikerjakan kontraktor PT Wijaya Karya - PT Bumi Karsa (KSO) meliputi jalan masuk, galian material bendungan, dan timbunan bendungan. Paket 2 dikerjakan kontraktor PT Pembangunan Perumahan - PT Andesmont Sakti (KSO) meliputi pekerjaan terowongan pengelak, bangunan pelimpah, dan bangunan pengambilan.

"Selain itu kehadiran bendungan dapat memberikan manfaat sebagai sumber pembangkit listrik sebesar 1,00 MW dan mendukung sektor pariwisata di Provinsi Sumatera Utara yang akan menumbuhkan ekonomi lokal," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Denis Riantiza Meilanova
Terkini