Bersiap Setop Impor Aspal, Kementerian PUPR Panggil Pemda Buton

Bisnis.com,13 Okt 2022, 20:14 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Pekerja beraktivitas pada proyek pengaspalan berbahan campuran plastik yang diproduksi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. di kawasan BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (21/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P. Bersiap Setop Impor Aspal, Kementerian PUPR Panggil Pemda Buton

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menjadi pihak yang  menyerap seluruh aspal yang diproduksi dalam negeri, terutama dari Buton. Hal itu seiring dengan adanya rencana penyetopan impor aspal yang tengah direncanakan pemerintah.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan pihaknya telah mengundang pemerintah daerah Buton dan produsen aspal untuk membahas kemampuan pemenuhan pasokan aspal untuk permintaan di dalam negeri.

Dia menjelaskan, kemampuan produsen aspal dari Buton dinilai masih sangat rendah untuk memenuhi permintaan dalam negeri. Padahal sejatinya Buton memiliki cadangan aspal yang melimpah

"Hari ini di Jakarta rapat untuk business matching [dengan kepala daerah da produsen aspal Buton]. Produksimu berapa? Karena berapapun produksinya saya tanggung jawab untuk beli," ujar Basuki di Kawasan Sirkuit Mandalika, Kamis (13/10/2022).

Dia pun menegaskan bahwa pemerintah tidak akan serta merta menyetop aktivitas impor aspal. Sejumlah langkah persiapan dan kajian pun saat ini diambil oleh pemerintah dan para stakeholder terkait.  

Sebelumnya, Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I Direktor Jenderal Bina Marga Akhmad Cahyadi mengatakan selama periode 2016-2021, realisasi penggunaan aspal di dalam negeri mencapai 1,06 juta ton per tahun.

Dia menjelaskan dari jumlah tersebut sebesar 176.048 ton dipasokan dari produksi Kilang Cilacap, sedangkan 51.493 ton merupakan pasokan aspal buton yang diproduksi dari Pulau Buton.

"Kemudian yang lain-lain masih impor kurang lebih kalau dipersentasekan tadi aspal produksi Pertamina 16,5 persen, aspal buton 0,5 persen, jadi 17 persen. Sisanya itu 83 persen diimpor bisa melalui Pertamina dan swasta," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini