Jerman dan Belanda Ajukan Pendekatan untuk Tekan Harga Energi di Eropa

Bisnis.com,13 Okt 2022, 11:41 WIB
Penulis: Asahi Asry Larasati
Jaringan pipa gas Nord Stream 2/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Jerman dan Belanda akan mengajukan pendekatan guna menurunkan harga energi di Uni Eropa, dengan tetap membuka kemungkinan pembatasan harga gas untuk pembangkit listrik menjelang pertemuan para menteri di Praha.

Dalam proposal terbaru, Jerman dan Belanda mengatakan bahwa batas harga impor gas Rusia dapat dipertimbangkan untuk bisa diterima oleh negara-negara yang paling terpengaruh. Selain itu, langkah ini hadus dilakukan untuk menghindari penjatahan energi.

Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (13/10/2022), Kedua negara tersebut akan menjajakan rencana 10 poin yang berfokus pada pembelian bersama gas untuk menghentikan masing-masing negara dari penawaran satu sama lain di pasar.

Jerman dan Belanda berpendapat tindakan kebijakan penurunan harga energi harus dipertimbangkan dengan sangat hati-hati dan juga mencakup pembagian beban. Pasalnya, mereka menyoroti risiko bahwa model yang saat ini diterapkan pada Portugal dan Spanyol dapat meningkatkan permintaan energi.

Rencana tersebut menetapkan tempat untuk menjadi hari diskusi yang intens antara para menteri energi, dengan tujuan menemukan titik temu sehingga Komisi Eropa dapat mengusulkan serangkaian tindakan baru sebelum para pemimpin blok itu tiba di Brussel untuk pertemuan puncak minggu depan.

KTT informal minggu lalu membuat beberapa kemajuan awal, tetapi masalah paling menantang tentang bagaimana membatasi harga gas dibiarkan tidak terpecahkan. Jerman menjadi skeptis terhadap rencana pembatasan harga, karena dapat mengganggu pasokan berpendapat tujuan utama dari diskusi yang merupakan menurunkan biaya.

Pada awal bulan, 15 negara anggota mengajukan untuk menetapkan batas atas harga listrik grosir, dengan jumlah yang lebih kecil. Sebagian juga mengungkapkan koridor harga di sekitar batas apa pun dapat digunakan untuk memberikan beberapa fleksibilitas. Namun, opsi seperti itu rumit dan diperkirakan membutuhkan lebih banyak waktu untuk dikembangkan.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menilai setiap rencana pembatasan harga perlu memasukkan langkah-langkah yang akan mengurangi permintaan energi. Langkah-langkah lain dalam rencana yang akan diumumkan oleh Jerman dan Belanda akan berjalan di samping fasilitas utama Dutch Title Transfer di kawasan itu.

Badan eksekutif UE tetap melakukan penilaian dampak mempengaruhi permintaan gas, keamanan pasokan dan transisi energi, kata dokumen Jerman-Belanda.

Selain itu, para menteri energi akan mengadakan pertemuan darurat pada bulan November dengan tujuan menandatangani proposal Komisi tepat waktu untuk musim dingin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini