Bisnis.com, JAKARTA - Berkat kinerja moncer sepanjang tahun lalu, PT Bank Mega Syariah meraih The Most Efficient Bank Syariah dalam ajang Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2022.
Berdasarkan laporan keuangan Bank Mega Syariah pada periode 2021, pendapatan bersih setelah bagi hasil tembus Rp850 miliar, tercatat tumbuh 69,8 persen (year-on-year/yoy) ketimbang periode 2020 di Rp500,63 miliar.
Ditambah dengan strategi efisiensi beban yang optimal, laba bersih Bank Mega Syariah tahun lalu pun sanggup mencapai Rp537,7 miliar, melesat 308 persen yoy ketimbang periode 2020 senilai Rp131,7 miliar. Pada periode ini, rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) berada di level 64,64 persen.
Adapun, sepanjang paruh awal periode 2022 pun Bank Mega Syariah terbilang mampu mempertahankan kinerjanya, terbukti dari pendapatan bersih yang menembus Rp317,4 miliar, serta laba bersih tahun berjalan mencapai Rp132,6 miliar. Rasio BOPO pun bertahan di 66,76 persen.
Selain itu, kualitas pembiayaan Bank Mega Syariah tercatat membaik, tepatnya dengan rasio non-performing financing (NPF) gross terkini di level 1,2 persen per Juni 2022, ketimbang Juni 2021 di level 1,35 persen.
Saat ini, Bank Mega Syariah memiliki total aset Rp13,01 triliun per Juni 2022, dengan kontribusi dari pembiayaan bagi hasil musyarakah senilai Rp5,03 triliun dan piutang murabahah senilai Rp2,17 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel