IHSG Ditutup Terkoreksi BBRI, BBCA, BMRI, dan BUMI Melemah

Bisnis.com,14 Okt 2022, 15:22 WIB
Penulis: Nuhansa Mikrefin Yoedo Putra
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHS) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi pada perdagangan akhir pekan Jumat (14/10/2022). Beberapa saham big caps seperti BBRI, BBCA, BMRI, hingga BUMI juga ditutup melemah.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.10 WIB IHSG turun 66,09 poin atau melemah 0,96 persen mebawanya parkir pada posisi 6.814,53 . Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 6.814,53-6.943,85.

Tercatat, 179 saham menguat, 353 saham melemah dan 155 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau berada di posisi Rp9.039,24 triliun.

Emiten perbankan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp786,3 miliar. BBRI tercatat terkoreksi 1,84 persen atau turun 80 poin ke level Rp4.270.

Saham lain yang terpantau paling aktif diperdagangkan adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) senilai Rp589,9 miliar, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) senilai Rp507,8 miliar. Dua emiten perbankan tersebut melemah pada perdagangan hari ini dengan penurunan masing-masing 0,30 persen dan 0,79 persen.

Sementara itu, saham tambang grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) tercatat menjadi saham keempat yang paling banyak diperdagangkan dengan nilai menaccpai Rp466,8 miliar. Adapun saham BUMI tercatat melemah 7 poin atau melemah 4,14 persen ke level Rp162.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang sebelumnya memprediksi IHSG berpeluang rebound alias menguat pada perdagangan hari ini.

Menurut Edwin, penguatan IHSG hari ini didorong penguatan Indeks DJIA sebesar 2,83 persen sebagai dampak dari aksi technical support dan short covering ditengah release data inflasi September yang naik 0,4 persen dari bulan sebelumnya (mtm) dan 8,2 persen yoy. Sementara US Core Inflation bulan September naik 0,6 persen mtm dan 6,6 persen yoy.

"Sentimen positif lain pendorong penguatan IHSG Jumat ini berasal dari naiknya harga komoditas minyak sebesar 2,56 persen serta sedikit turunnya indeks dolar AS yang berpengaruh mengurangi tekanan terhadap pelemahan rupiah," jelas Edwin dalam riset harian, Jumat (14/10/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini