Erick Thohir Pede Setoran Dividen Bank BUMN 2022 Lebih Gede

Bisnis.com,14 Okt 2022, 11:26 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir /Bisnis-Akbar

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir meyakini kinerja Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara secara konsisten mencatatkan pertumbuhan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Erick menuturkan bahwa kinerja BUMN, khususnya Himbara, terus mencatatkan lonjakan pada semester I/2022. Capaian itu diperkirakan bakal terus bertumbuh, sehingga diharapkan mampu mendorong setoran dividen untuk tahun 2022.

“Kalau pada tahun buku 2021, negara mendapatkan setoran dividen mencapai Rp24,56 triliun dari bank-bank BUMN, kita optimistis dividen untuk 2022 akan jauh lebih besar,” ujar Erick dalam keterangan tertulis, Kamis (13/10/2022).

Menurutnya, kinerja positif bank BUMN menjadi bukti transformasi yang dijalankan perusahaan pelat merah baik dari optimalisasi bisnis maupun digitalisasi. Hal ini kemudian membuat pola bisnis perbankan BUMN menjadi lebih efisien.

Sementara itu, Tiga bank pelat merah yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara siap menebar dividen jumbo untuk tahun buku 2022. 

Ketiga Bank tersebut, yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BBNI.

Dividen Jumbo 

Direktur Keuangan Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan kebijakan dividend payout ratio untuk tahun buku 2022, yang dibagikan pada tahun depan, bakal berada di rentang 45 –  60 persen. Komposisi ini merupakan kisaran pembayaran dividen BMRI dalam 5 tahun terakhir.

“Dengan kinerja tahun 2022, range tersebut dapat kami jaga dan kami optimistis angka tersebut adalah angka yang optimal, sehingga bisa memenuhi harapan dari pemegang saham,” ujarnya.

Dia menyatakan bahwa sepanjang tahun lalu, Bank Mandiri membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar 60 persen dari total laba bersih senilai Rp28,03 triliun. Hingga semester I/2022, perseroan telah meraup laba sebesar Rp20,2 triliun.

Di deretan bank pelat meraih lain, BRI berkomitmen menebar rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio di atas 70 persen dari laba bersih perseroan dalam kurun empat tahun ke depan.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan hal tersebut dikarenakan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) dari emiten bank bersandi saham BBRI ini cukup kuat berada di level sekitar 25 persen, naik 20 persen secara tahunan.

Oleh karena itu, Sunarso menyatakan berapa pun laba yang diperoleh BBRI selama 2 – 4 tahun ke depan, sangat layak dibagikan kepada pemegang saham. Sebagai catatan, BRI membayarkan 85 persen dari laba bersih tahun 2021 kepada shareholders sebagai dividen.

Adapun, BNI mempertimbangkan untuk meningkatkan rasio pembayaran dividen di kisaran 30– 40 persen dari perolehan laba tahun ini. Kebijakan ini sesuai dengan kondisi permodalan dan profitabilitas perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini