Bisnis.com, JAKARTA - Deposito adalah salah satu produk simpanan yang disediakan perbankan untuk nasabahnya selain tabungan. Meskipun sama-sama simpanan, deposito dan tabungan bukan produk bank yang sama. Deposito merupakan bentuk investasi yang ditawarkan oleh bank.
Secara sederhana, deposito adalah produk investasi dari perbankan dengan tingkat pembelian lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan. Namun, nasabah tidak bisa mengambil dananya dalam jangka waktu tertentu. Deposito umumnya dipilih sebagai instrumen investasi bagi investor dengan risiko profil tidak tinggi, ini karena deposito juga masuk ke dalam jaminan LPS.
Berikut ini beberapa penjelasan tentang deposito yang sudah dilansir dari berbagai sumber:
Jenis Deposito
1. Deposito berjangka
Deposito jenis ini merupakan deposito yang sangat umum dikenal masyarakat luas. Deposito berjangka adalah jenis tabungan berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu.
Deposito ini diterbitkan bisa dengan atas nama perorangan maupun lembaga. Pihak bank akan memberikan bunga ke tabungan deposito kita. Tingkat bunga yang ditawarkan oleh bank lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa. Namun deposito berjangka ini mengharuskan kita untuk menyimpan uang pada waktu tertentu.
2. Deposito on call
Deposito on call merupakan tabungan berjangka dengan waktu penyimpanan yang relatif singkat, minimal 7 hari dan paling lama hanya kurang dari 1 bulan. Deposito ini dikhususkan dalam jumlah yang besar.
3. Sertifikat Deposito
Sertifikat ini tidak mengacu pada nama seseorang atau Lembaga tertentu, sehingga dapat dipindahtangankan dan sangat mungkin untuk diperjualbelikan.
Keuntungan Deposito
1. Resiko kerugian yang cukup kecil
Kamu akan terlindungi dari risiko adanya fluktuasi pasar apabila memilih deposito sebagai cara menyimpan uang kamu. Selain itu, adanya LPS akan mampu menjaga uang yang telah kamu simpan dengan baik dan aman dari berbagai macam penyelewengan dana.
Apabila bank tempat kamu menyimpan uang ternyata mengalami kebangkrutan, maka LPS akan menjamin dana dari setiap nasabah yang merasa dirugikan hingga Rp2 milyar dan suku bunga yang diberikan mencapai 7,5 persen untuk setiap bank yang ada.
2. Suku bunga yang lebih tinggi
Dibandingkan dengan suku bunga tabungan biasa, nilai suku bunga deposito jauh lebih tinggi dan menguntungkan. Nasabah yang lebih memilih deposito dengan mengharapkan imbal hasil yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan penyimpanan tabungan dalam rekening yang biasa.
3. Sarana investasi yang menguntungkan
Menggunakan deposito berarti nilai pokok dari uang yang kamu setorkan akan terjaga dengan baik. Oleh sebab itu, deposito yang berjangka lebih baik dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya sebagai contoh saham dan obligasi yang mana investasi bentuk itu memiliki risiko yang berpengaruh terhadap nilai pokok dari dana awal yang dimiliki dan mungkin akan berkurang.
Cara Menghitung Bunga Deposito
Cara menghitung bunga deposito adalah dengan cara mengalikan jumlah suku bunga dengan nominal uang yang ditanamkan atau dikalikan kembali dengan jumlah hari dan dibagi jumlah hari dalam setahun.
Rumus sederhana sebagai berikut:
Keuntungan bunga deposito = (suku bunga deposito x nominal uang yang ditanam x jumlah hari menyimpan uang) / 365.
Pajak deposito = tarif pajak x bunga deposito.
Pengembalian deposito = nominal investasi + (keuntungan bunga deposito – pajak deposito)
Sebagian kalangan kadang terjebak dengan yield deposito untuk tenor tiga bulan yang biasanya lebih tinggi dari tenor enam bulan atau satu tahun padahal angka itu sebenarnya presentase secara tahunan.
Dengan kata lain, Ketika deposito dengan tenor tiga bulan jatuh tempo maka yield yang diterima bukanlah di angka yang sebenarnya ditawarkan. Misalnya nasabah mendapatkan dana Rp 10 juta untuk deposito bertenor tiga bulan dengan yield 7,75 persen.
Itulah beberapa penjelasan tentang deposito. Sudah tertarik untuk memulai deposito?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel