Hari Pangan Sedunia 16 Oktober: Ini Sejarah dan Tema Tahun 2022

Bisnis.com,16 Okt 2022, 11:37 WIB
Penulis: Annasa Rizki Kamalina
Ilustrasi pangan - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Hari Pangan Sedunia atau World Food Day diperingati setiap tanggal 16 Oktober oleh seluruh negara di dunia. Momen ini diperingati untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian terkait pentingnya penanganan masalah pangan baik di tingkat nasional, regional maupun global secara berkelanjutan.

Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) menyebut Hari Pangan Sedunia diperingati dalam satu tahun dengan berbagai tantangan global termasuk pandemi yang sedang berlangsung, konflik, perubahan iklim, kenaikan harga, dan ketegangan internasional. semua ini mempengaruhi ketahanan pangan global.

Berikut ini sejarah dan fakta-fakta menarik seputar Hari Pangan Sedunia:

Sejarah Hari Pangan Sedunia

Hari Pangan Sedunia memperingati tanggal berdirinya FAO dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kelaparan dan kemiskinan dunia serta menginspirasi solusi untuk perubahan dunia, dalam hal ini soal pangan.

Secara khusus, sistem pertanian pangan berkelanjutan yang menyediakan berbagai makanan yang cukup, bergizi, dan aman dengan harga terjangkau untuk semua orang, sehingga tidak ada yang menderita kekurangan gizi atau kelaparan dalam bentuk apa pun.

Berdasarkan laman resmi Kementerian Pertanian, Hari Pangan Sedunia (HPS) diinisiasi sebagai bentuk perhatian bahwa semakin rawannya krisis pangan di dunia yang telah diingatkan oleh FAO sejak diselenggarakan Konferensi Pangan Sedunia di Roma pada1974.

FAO dalam Konferensi ke-20 pada November 1979 di Roma mencetuskan Resolusi Nomor 179 yang disepakati semua negara anggota FAO termasuk Indonesia, yang menetapkan untuk memperingati World Food Day (Hari Pangan Sedunia). Peringatan HPS mulai 1981 dilaksanakan setiap tanggal 16 Oktober, sesuai dengan hari didirikannya FAO yaitu pada tanggal 16 Oktober 1945 di Quebec City, Canada.

Mengapa Hari Pangan Dunia penting?

Produksi, konsumsi, dan pemborosan makanan berdampak besar pada planet tempat manusia tinggal serta lingkungan.

Inefisiensi dalam sistem pangan seperti itu tidak hanya merugikan dunia dari sisi keuangan, tetapi yang lebih penting menunjukkan adanya ketidakseimbangan dalam masyarakat.

Faktanya menurut FAO, lebih dari tiga miliar orang tidak mampu membeli makanan sehat, sementara obesitas terus meningkat di seluruh dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini