Rekor! Ekspor RI Tembus US$219,35 Miliar Per September 2022

Bisnis.com,17 Okt 2022, 17:38 WIB
Penulis: Maria Elena
Sebuah truk peti kemas melintas di Terminal JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (21/7/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan total nilai ekspor Indonesia pada periode Januari hingga September 2022 mencapai US$219,35 miliar.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan total nilai ekspor tersebut masih mengalami peningkatan sebesar 33,49 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Perkembangan ekspor secara kumulatif Januari hingga September 2022, total ekspor mengalami peningkatan 33,49 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya,” katanya dalam konferensi pers, Senin (17/10/2022).

Setianto menjelaskan, nilai ekspor nonmigas pada periode Januari hingga September 2022 mencapai US$207,19 miliar, meningkat 33,21 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Sementara itu, share ekspor nonmigas terbesar sepanjang Januari hingga September 2022 yaitu komoditas bahan bakar mineral, serta lemak dan minyak hewan/nabati.

Ekspor bahan bakar mineral tercatat mencapai US$39,99 miliar, dengan share sebesar 19,25 persen dari total ekspor Indonesia hingga September 2022.

Di samping itu, ekspor lemak dan minyak hewan/nabati tercatat mencapai US$26,21 miliar, dengan share mencapai 12,65 persen.

Setianto menambahkan, ekspor sepanjang Januari hingga September 2022 tercatat meningkat positif pada seluruh sektor.

Nilai ekspor tertinggi tercatat pada sektor industri pengolahan sebesar US$156,18 miliar atau tumbuh 22,23 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Sementara itu, peningkatan tertinggi dicatatkan oleh sektor tambang dan lainnya sebesar 91,88 persen, dengan nilai mencapai US$47,55 miliar.

Lebih lanjut, Setianto menambahkan, ekspor nonmigas menyumbang 94,46 persen dari total ekspor Indonesia sepanjang Januari hingga September 2022, dengan share terbesar pada sektor industri pengolahan sebesar 71,20 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini