Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA (BBCA) akan melaporkan kinerja keuangan pada kuartal III/2022 pada pekan ini, Kamis (20/10/2022).
Berdasarkan undangan yang diterima Bisnis, BCA akan menggelar konferensi pers terkait kinerja kuartal III/2022 secara virtual mulai pukul 14.30 WIB hingga selesai. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja akan menjadi narasumber dalam paparan tersebut.
Sampai dengan semester I/2022, BCA bersama entitas anak telah membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp18,05 triliun. Perolehan ini meningkat 24,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp14,45 triliun.
Pertumbuhan laba didorong oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang naik 5,3 persen secara tahunan menjadi Rp29,8 triliun pada paruh pertama 2022. Adapun pendapatan selain bunga tumbuh 8,9 persen yoy ke posisi Rp11,1 triliun. Secara total, pendapatan operasional mencapai Rp40,9 triliun atau naik 6,3 persen secara tahunan.
Penyaluran kredit BCA hingga semester I/2022 juga bertumbuh 13,8 persen secara tahunan, didukung kenaikan berbagai aktivitas bisnis sejalan dengan pelonggaran pembatasan mobilitas. Total kredit di kuartal II/2022 meningkat Rp38,2 triliun dibandingkan kuartal sebelumnya.
Dari sisi pendanaan, rasio dana murah (current account saving account/CASA) naik 17,3 persen yoy atau mencapai Rp817,8 triliun per Juni 2022. Raihan tersebut berkontribusi hingga 81 persen dari total dana pihak ketiga (DPK).
Hingga Juni 2022, total dana pihak ketiga (DPK) dari emiten bank berkode saham BBCA ini meningkat 12,9 persen secara tahunan menjadi Rp1.011 triliun. Realisasi ini turut mendorong total aset mencapai Rp1.264,5 triliun atau meningkat 11,9 persen yoy.
Sementara itu, Analis Mirae Asset Sekuritas Handiman Soetoyo dalam risetnya mengatakan laba bersih BCA pada September 2022 diproyeksi masih sejalan dengan perkiraan konsensus. Hal ini terjadi di tengah perlambatan berkelanjutan dari biaya provisi dan percepatan pertumbuhan total pendapatan atau top-line.
Handiman memperkirakan margin BBCA akan mulai meningkat karena rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) yang rendah sehingga penempatan di sekuritas melimpah. Laba bersih konsolidasi BCA diperkirakan mencapai Rp28,7 triliun pada September.
Semetara itu, dari lantai Bursa Efek Indonesia, harga saham BBCA dilaporkan menguat 0,61 persen hingga sesi I perdagangan hari ini, Senin, (17/10/2022) ke level Rp8.300 per lembar. Harga saham BBCA ini telah menguat 13,31 persen jika diukur dari awal tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel