Resesi Global di Depan Mata, Siapa Emiten Bank Besar yang Cetak Pertumbuhan Kredit Tertinggi?

Bisnis.com,17 Okt 2022, 15:13 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Pekerja membersihkan menara BCA di Jakarta, Selasa (12/3/2019). /Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah resesi ekonomi global, lima emiten bank besar di Indonesia masih memiliki ruang memacu pertumbuhan kredit. Mulai dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) hingga PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), siapa yang meraih pertumbuhan kredit tertinggi?

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit perbankan tumbuh relatif stabil sebesar 10,62 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) per Agustus 2022. Hal ini utamanya ditopang oleh jenis kredit modal kerja, yang naik 12,19 persen yoy.

Adapun di antara lima emiten bank besar, hanya satu yang mencatat pertumbuhan di atas rata-rata industri. Seluruh bank BUMN harus mengalah dari PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang membukukan Rp662,62 triliun atau naik 13 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) per Agustus 2022. Pada periode tersebut empat bank BUMN melaporkan pertumbuhan antara 6–8 persen yoy.

Secara lengkap berikut rekapitulasi kinerja kredit lima emiten bank besar menjelang laporan keuangan kuartal III/2022 atau Agustus 2022:  

PT Bank Central Asia Tbk.

BCA menjadi bank dengan pertumbuhan kredit tertinggi pada Agustus 2022. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, Senin (17/10/2022), BCA telah menyalurkan kredit Rp662,62 triliun, naik 13 persen yoy.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn menuturkan bahwa jelang akhir 2022, perseroan terus berkomitmen mempertahankan kinerja fundamental secara solid, diikuti dengan kualitas layanan yang prima baik luring maupun daring.

Dia menambahkan bahwa ke depan, emiten berkode saham BBCA ini akan terus memperkuat ekosistem finansial, penyempurnaan dan modernisasi dari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki dalam mendukung keamanan berbagai layanan perbankan transaksi digital.

Menurutnya, langkah tersebut diharapkan mampu meningkatkan volume transaksi digital perbankan serta dapat mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan.

“Di sisi lain, BCA berharap pertumbuhan kredit akan tumbuh di kisaran 8–10 persen di tahun ini, ditopang oleh likuiditas yang masih memadai dan harapan akan pemulihan ekonomi sehingga dapat mendorong permintaan kredit,” tutur Hera.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja pada paparan kinerja kuartal II/2022 sempat menjelaskan penopang pertumbuhan kredit perusahaan. Dia menjabarkan bahwa pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen, terutama kredit korporasi yang naik 19,1 persen yoy.

Selanjutnya kredit komersial dan UKM menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi kedua, naik 10,9 persen yoy mencapai Rp197,5 triliun. Pada periode yang sama, KPR tumbuh 8,5 persen yoy menjadi Rp101,6 triliun.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Bank Mandiri harus puas berada di bawah satu tingkat dari BCA dengan realisasi penyaluran kredit sebesar Rp887,33 triliun atau bertumbuh 9,9 persen yoy. Laju kredit ini diikuti oleh perbaikan dari sisi wholesale banking pada Agustus 2022.

Tercatat kredit di wholesale banking mengalami pertumbuhan sebesar 8,36 persen secara tahunan atau dari Rp535,41 triliun tahun lalu menjadi Rp580,18 triliun pada Agustus 2022.

Dengan capaian itu, Rudi meyakini sampai dengan akhir tahun 2022, pertumbuhan kinerja perseroan tetap tumbuh sejalan dengan tren pemulihan dan perbaikan dari sisi makroekonomi.

“Seiring dengan kondisi perekonomian domestik yang masih kuat kami optimis pertumbuhan kredit Bank Mandiri mampu mencapai target yang ditetapkan yakni sebesar 11 persen, terutama pada sektor-sektor yang resilien seperti perkebunan maupun industri makanan dan minuman.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini