Kendal Cuma Punya 185 Hektare Lahan Kedelai

Bisnis.com,18 Okt 2022, 19:24 WIB
Penulis: M Faisal Nur Ikhsan
Ilustrasi: Pekerja menggiling kedelai di pabrik pembuatan tahu, Desa Ploso, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (21/7/2022)./Antara-Yusuf Nugroho

Bisnis.com, SEMARANG — Petani di Kabupaten Kendal tak banyak berminat untuk menanam kedelai. Imbasnya, produktivitas kedelai di wilayah itu belum bisa memenuhi permintaan yang ada.

"Khusus untuk tanaman kedelai di Kabupaten Kendal, saat ini hanya ada di Kecamatan Kangkung dengan luas lahan 185 hektare (ha) dengan penanaman pada bulan Januari-Maret dan hanya sekali dalam setahun," kata Pandu Rapriat Rogojati, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal, Selasa (18/10/2022).

Pandu meminta petani-petani di Kabupaten Kendal untuk bisa mulai membudidayakan varietas lokal. Menurutnya, langkah tersebut perlu dilakukan untuk mengendalikan harga kedelai yang kerap melonjak. Sebagai informasi, per 17 Oktober 2022, Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan mencatat harga rata-rata kedelai impor di Jawa Tengah berada di angka Rp13.700/KG.

Rifai, Ketua Primer Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Primkopti) Harum Kendal, menyebut kenaikan harga kedelai itu sangat berdampak bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Adapun kebutuhan kedelai di Kabupaten Kendal berkisar di angka 1.200 ton/bulan.

"Untuk Primkopti Harum Kendal sendiri mampu menyuplai 700 ton/bulan, sedangkan sisanya masih disuplai dari pihak luar," jelas Rifai, dikutip dari laman Pemerintah Kabupaten Kendal.

Untuk mengendalikan harga, Rifai menyebut pemerintah mestinya bisa mengintervensi harga dan pasokan kedelai. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan buffer stok kedelai. Tata niaga khusus untuk komoditas kedelai juga perlu disiapkan.

"Jika kita melihat saat terjadi perang di luar negeri yang mengakibatkan krisis pagan seperti saat ini, harga kedelai melambung tinggi karena masih ada ketergantungan impor kedelai. Sekitar 80 persen produk impor dan 20 persen produk lokal," kata Rifai.

Pada perkembangan lainnya. Sudadi, Sekretaris Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disdagkop-UKM) Kabupaten Kedal, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan kedelai. Subsidi harga beli kedelai diberikan kepada produsen tahu dan tempe di Kabupaten Kendal.

Sebelumnya, subsidi serupa juga telah digulirkan Pemerintah Pusat pada April-Juli 2022 lalu. "Saat ini pemerintah sudah memastikan akan memberikan bantuan penggantian selisih harga lagi sampai dengan Desember 2022. Tinggal menunggu surat penugasan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke Badan Urusan Logistik (Bulog)," kata Sudadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini