Setelah Pandemi Covid-19, Peduli Lindungi Bisa Jadi Alat Salurkan Subsidi

Bisnis.com,18 Okt 2022, 08:39 WIB
Penulis: Newswire
PeduliLindungi. /Antara Foto-Zabur Kururu

Bisnis.com, JAKARTA — Setahun terakhir Peduli Lindungi menjadi aplikasi andalan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Akan tetapi kini penggunaan aplikasi tersebut mulai berkurang seiring dengan melandainya jumlah orang yang terinfeksi virus corona. 

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyebut sedang mendiskusikan dengan pemerintah untuk mengembangkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi setelah Covid-19

“Kami sedang berbicara dengan kementerian lain, bagaimana untuk benar-benar menggunakan Peduli Lindungi post Covid-19. Apakah dapat digunakan untuk alat menyalurkan subsidi dari pemerintah kepada masyarakat atau kegunaan lain,” katanya dalam SOE International Conference yang dipantau di Jakarta, Senin.

Ia menyebut aplikasi Peduli Lindungi telah diunduh oleh 95 juta orang selama Covid-19 yang digunakan oleh pemerintah untuk melakukan pelacakan dan penelusuran penyebaran virus Covid-19.

“Di tahun terakhir Covid-19 ini, banyak orang yang jatuh sakit dan mereka didiagnosa positif Covid-19, kemudian mereka dapat melakukan pemeriksaan melalui telemedicine dari rumah, dan obat mereka dapat diantar langsung ke rumah,” katanya.

Aplikasi Peduli Lindungi membuat masyarakat menyadari bahwa mereka tidak selalu perlu datang langsung ke dokter untuk memeriksakan kesehatan diri atau mendapatkan obat, karena keduanya dapat dilakukan melalui platform online.

Di sisi lain, selama pandemi Covid-19, pemerintah juga mendigitalisasi sektor keuangan seperti perbankan yang harus tetap melayani nasabah meskipun tanpa tatap wajah secara langsung.

Ia mencontohkan Bank Mandiri yang memiliki 35 juta nasabah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dimana hingga 90 persen dari total nasabah tersebut masih melakukan transaksi secara langsung sebelum pandemi Covid-19.

“Kami harus mengedukasi mereka untuk mulai mengadopsi fasilitas mereka sehingga mereka tetap dapat mengurus utang mereka ataupun mengakses utang baru melalui platform online,” katanya.

Pada saat yang sama, utang 3,3 juta nasabah dengan nilai mencapai Rp260 triliun juga direstrukturisasi melalui platform digital di tengah pandemi. Masyarakat pun berlanjut menggunakan platform digital baik untuk mengakses layanan kesehatan maupun perbankan selepas Covid-19.

“Masyarakat di daerah pedesaan misalnya, mereka menjadi terbiasa untuk betul-betul melanjutkan transaksi mereka secara online,” ucapnya.

Adapun sebelumnya Peduli Lindungi telah digunakan pemerintah untuk pendataan pembelian minyak goreng curah. Hal ini dilakukan saat harga minyak goreng kemasan melambung tinggi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini