Tidak Semua Gagal Ginjal Harus Cuci Darah

Bisnis.com,19 Okt 2022, 18:23 WIB
Penulis: Widya Islamiati
Ginjal

Bisnis.com, JAKARTA - Kasus gangguan ginjal misterius atau gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak di Indonesia masih terus berkembang. Kemenkes menyebut hingga kini kasus gangguan ginjal akut misterius ini sudah menyebar di 20 provinsi di Indonesia, dengan jumlah 206 kasus. 

Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI dr. Eka Laksmi Hidayati menyebut, anak yang pernah terkena penyakit ini punyai risiko terkena penyakit ginjal kronik. 

"Kepustakaan menyebutkan bahwa mungkin sekitar 30%, dia bisa alami penyakit ginjal kronik ketika berada di dewasa muda," kata dr. Eka dalam konferensi pers secara virtual melalui zoom meeting pada Selasa (18/10/2022).

Lebih lanjut, dr. Eka menyebut, tidak semua penanganan penyakit ginjal kronik membutuhkan hemodialisis atau cuci darah. 

"Karena itu (penyakit ginjal kronik) spektrumnya luas, jadi ada stadium 1, 2, 3, 4 dan stadium 5, nah stadium lima ini yang harus cuci darah," jelasnya. 

dr. Eka juga menerangkan, anak dengan kasus penyakit gangguan ginjal akut progresif atipikal ini juga sudah ada yang sembuh sempurna dan tidak lagi membutuhkan cuci darah, meskipun dengan risiko tertentu. Tetapi menurutnya kondisi ini berbeda dengan kondisi lain yang memerlukan tindakan cuci darah.

"Ini memang berbeda dengan orang-orang yang harus cuci darah karena usia, itu namanya kronik yang stadium 5, itu memerlukan cuci darah seumur hidup, kalo ini akut kan, umumnya mendadak dan pendek," papar dr. Eka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini