Permudah Investasi, Badan Usaha Otorita IKN Terbentuk Bulan Depan

Bisnis.com,19 Okt 2022, 16:01 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono memberikan keterangan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/3/2022). /Antara-Biro Pers Setpresrnrn

Bisnis.com, JAKARTA - Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan segera membentuk badan usaha untuk mempercepat masuknya investasi dari para badan usaha.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menjelaskan pihaknya tengah berupaya mempercepat pembentukan Badan Usaha Milik Otorita (BUMO).

Menurutnya, dengan membentuk badan usaha, maka Otorita akan lebih mudah dalam mendapatkan umpan balik dari investor karena prosesnya akan berlangsung business to business (B to B).

Dia berharap dengan dibentuknya BUMO, transaksi investasi ke IKN dari sisi governance akan berjalan dengan baik. Di samping itu, dari sisi prinsip bisnis akan berjalan lebih mudah karena komunikasi yang terjalin akan sejalan.

"Kami sendiri ini sedang membentuk badan usaha. Harapannya bukan lagi Badan Otorita tapi badan usaha milik otorita yang melakukan deal langsung karena B2B dan P2P ini akan lebih fleksibel. Semoga dalam waktu satu bulan kita sudah bisa lihat bentuknya dan mulai mengisinya. Setelah itu mereka langsung berhubungan sama teman-teman investor," kata Bambang di acara Market Sounding IKN, di Jakarta, Selasa (18/10/2022).

Menurut Bambang, tawaran investasi di IKN mendapatkan respons yang sangat positif dari para investor. Hal tersebut terlihat dalam gelaran market sounding pada Selasa (18/10) kemarin. Diketahui, minat investasi yang tercatat 25 kali lebih besar dari lahan yang disediakan pada tahap awal.

Dia menjelasksan pada tahap awal pihaknya telah menyediakan lahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) seluas 921 hektare yang siap untuk digarap. Namun, dalam penjajakan pasar yang telah digelar, antusiasme dari para investor untuk terlibat dalam pembangunan IKN Nusantara ternyata sangat besar.

"[Ketersediaan lahan] dibandingkan yang minat itu, lebih banyak minatnya 25 kali. Artinya 25 kali lebih besar dari lahan yang tersedia," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini