Bisnis.com, SINGAPURA — Harga hunian yang kian tak terjangkau menghambat pertumbuhan penjualan properti. Di Singapura, sejumlah insentif dan kemudahan disiapkan, untuk meningkatkan keterjangkauan ongkos tinggal yang kian lama kian mahal.
Meskipun kebutuhan akan papan tak pernah tergerus, harga yang terlampau menjulang tak membuat barang itu laris manis di pasaran.
Mengacu pada hasil survei Bank Indonesia, penjualan properti residensial primer pada kuartal II/2022 secara tahunan naik 15,23 persen, menggantikan kontraksi 10,11 persen.