Bisnis.com, JAKARTA - Survei Penawaran dan Permintaan Pembayaran Perbankan pada September 2022 memperkirakan bahwa rencana permintaan pembiayaan rumah tangga diperkirakan meningkat.
Dalam survei yang dikutip pada Rabu (19/10/2022) itu, sebanyak 7 persen dari responden rumah tangga yang diteliti menyatakan berencana melakukan penambahan pembiayaan ke depan. Persentase tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan Agustus 2022 yang sebesar 6,5 persen.
Secara lebih rinci, sebanyak 1,3 persen responden rumah tangga berencana menambah pembiayaan pada 3 bulan mendatang dan 2 persen lainnya berencana mengajukan kredit pada 6 bulan mendatang.
Rencana penambahan kredit tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan Agustus 2022. Pada periode tersebut, hanya 1 persen responden rumah tangga yang berencana untuk menambah kredit 3 bulan mendatang dan 1,4 persen untuk rencana penambahan kredit 6 bulan mendatang.
Dalam survei bulanan tersebut diketahui juga, bahwa bank umum masih menjadi sumber pembiayaan utama untuk memenuhi kebutuhan kredit dengan pangsa 54,7 persen, menurun dibandingkan dengan Agustus 2022 yang sebesar 55,4 persen.
Sumber pembiayaan lainnya yang dipilih responden untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan ke depan antara lain leasing (pangsa 16,4 persen), koperasi (pangsa 11,6 persen), Bank Perkreditan Rakyat/BPR (pangsa 6 persen) dan teman (pangsa 6 persen)
Kemudian, pembiayaan yang paling banyak diajukan oleh responden rumah tangga pada periode ke depan adalah kredit multiguna (pangsa 47,3 persen), setelah itu kredit kendaraan bermotor (pangsa 21,1 persen), kredit pemilikan rumah/KPR (pangsa 18,2 persen) dan kartu kredit dengan pangsa 3,8 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel